Bisnis.com, SEMARANG - Kain lukis asal Solo, Jawa Tengah, mulai diekspor di antaranya ke Singapura, Kanada, dan Amerika Serikat.
"Beberapa produk yang kami ekspor ini dalam bentuk syal, kemeja, dan kain, semuanya dilukis secara handmade," kata Pemilik usaha kain lukis Nasrafa Yani Mardiyanto di Semarang, Jateng, Kamis (7/4/2016).
Meski sudah merambah pasar internasional, diakuinya volume pengiriman belum terlalu banyak. Pengiriman ke luar negeri hanya dilakukan sekali dalam kurun waktu 3-4 bulan.
"Secara keseluruhan, 30 persen penjualan produk ini ke luar negeri. Memang tidak mengirimkan secara periodik setiap bulan, tetapi sekali kirim cukup banyak," ungkapnya.
Namun, pihaknya tidak melakukan ekspor secara langsung, melainkan melalui agen perusahaan yang ada di Indonesia. "Biasanya perusahaan yang memiliki galeri di Indonesia, dan mereka ingin membeli dalam jumlah banyak. Jadi kami belum melakukan ekspor sendiri."
Yani mengaku belum terlalu fokus dengan penjualan ke luar negeri, karena permintaan pasar dalam negeri terus meningkat. "Terutama untuk jilbab lukis, kami selalu mendapat pesanan. Penjualannya sudah hampir ke seluruh daerah di Indonesia.”
Dia mengakui sistem pemasaran yang dilakukan dan sangat efektif memberi omzet besar adalah penjualan melalui online dan melalui pameran.
"Kalau untuk pameran sudah sampai ke Bali, Jakarta, Sumatera, Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Sedangkan kalau online permintaannya hampir dari setiap daerah," ucapnya.
Meski belum fokus menggarap pasar ekspor, Yani berharap suatu saat bisa melakukan ekspor sendiri tanpa harus lewat agen.
"Nantinya kalau produksi semakin banyak, kami akan coba menggarap pasar luar negeri secara optimal. Apalagi saat ini kami baru ada enam pelukis, jadi kalau dari sisi kuatitas produksi juga belum terlalu banyak," katanya.
Yani menyebutkan saat ini usahanya menghasilkan 1.000 potong produk lukis setiap bulannya.