Bisnis.com, JAKARTA— Lembaga dana pensiun terbesar di Kanada setuju untuk membayar US$2,5 miliar untuk saham minoritas unit usaha agrikultur Glencore Plc yang berencana menjual asetnya untuk mengurangi beban utangnya.
Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) dalam pernyataannya pada Rabu (6/4/2016) akan mengakuisisi 40% saham pada divisi yang menangani gandum, jagung, barley, biofuel, kapas, dan gula. Glencore memiliki opsi untuk kembali menjual 20% sahamnya dalam kesepakatan tersebut.
Baik Glencore maupun CPPIB dapat mengajukan initial public offering (IPO) setelah delapan tahun dari penutupan kesepakatan yang diperkirakan akan selesai pada semester kedua tahun ini.
Adapun penjualan saham kepada CPPIB merupakan bagian dari program pemotongan utang yang diinisiasi oleh CEO Glencore Ivan Glasenberg yang mulai dijalankan pada September 2015. Langkah tersebut ditempuh untuk mengurangi kekhawatiran tentang kapasitas perusahaan untuk membayar utang sebesar US$30 miliar akibat anjloknya harga komoditas. Lembaga dana pensiun Kanada tersebut berhasil mengalahkan penawar lain lembaga keuangan milik Arab Saudi, Agricultural and Livestock Investment Co.
“CPPIB punya rekam jejak yang terbukti di sektor ini dan memiliki visi yang sama dengan kami untuk pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang,” kata Glasenberg.
Glencore menjadi pemain utama di sektor pertanian ketika setuju membeli produsen gandum Kanada Viterra Inc. senilai US$4,6 miliar pada 2012, menghasilkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar US$734 juta.
Perusahaan asal Swiss yang memiliki US$25,9 miliar utang pada akhir tahun lalu, telah membatalkan pembagian dividen, menutup unit usaha pertambanga, dan menjual US$2,5 miliar saham baru. Bulan lalu, Glencore berjanji untuk menurunkan utang bersing ke level US$17 miliar, lebih rendah US$1 miliar dari pernyataannya sebelumnya, dan untuk mendapatkan US$5 miliar dari penjualan aset.