Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Prancis saling mempromosikan pariwisata untuk meningkatkan turis dalam kerangka memperkuat kerja sama bilateral ke dua negara di bidang pariwisata.
Hal itu disampaikan pada acara pertemuan Indonesia-Prancis untuk Kerja Sama Pariwisata (Rencontres Indonésie-France pour un Tourisme Croisé), yang diselenggarakan oleh Institut Français d’Indonésie (IFI) Kedutaan Besar Prancis, Kamis (7/4/2016).
Pada kesempatan tersebut juga diresmikan pembukaan Biro Pariwisata Indonesia di Paris untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Sementara itu, pemerintah Prancis ingin meningkatkan daya tarik negeri itu dan mempromosikan daerah-daerah tujuan wisatanya melalui badan pengembangan pariwisatanya, Atout France yang memiliki sejumlah kantor perwakilan di luar Prancis, salah satunya di Indonesia.
Matthias Fekl, Menteri Muda Prancis untuk Perdagangan Luar Negeri, Pariwisata, dan Urusan Warga Prancis di Luar Negeri, mengumumkan proses pembuatan visa Schengen bagi tuirs Indonesia telah dipersingkat menjadi 48 Jam/ (Visa 48 heures) yang diberlakukan oleh Prancis.
Matthias Fekl berkunjung ke Jakarta pada 6-7 April 2016. "Warga Indonesia hanya perlu 48 jam untuk mendapatkan visa Schengen wisata dan bisnisnya," katanya.
Menteri Pariwista RI Arief Yahya telah menetapkan Prancis sebagai salah satu negara bebas visa masuk ke Indonesia.
Pada kesempatan itu juga diputar sejumlah film pendek yang mempromosikan pariwisata di kedua negara, di antaranya film Wonderful Indonesia.