Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulan Ini, Biaya Perawatan Pesawat Terbang Turun Hingga 12%

Biaya perawatan pesawat udara diperkirakan bakal turun sekitar 5%-12% seiring dengan diterapkannya bea masuk sebesar 0% terhadap 21 pos tarif barang dan bahan pesawat udara pada April ini.
Garuda Maintenance Facility/Ilustrasi-gmf.polsri.ac.id
Garuda Maintenance Facility/Ilustrasi-gmf.polsri.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA - Biaya perawatan pesawat udara diperkirakan bakal turun sekitar 5%-12% seiring dengan diterapkannya bea masuk sebesar 0% terhadap 21 pos tarif barang dan bahan pesawat udara pada April ini.

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Juliandra Nurtjahjo mengatakan pengenaan bea masuk 0% tersebut akan berdampak positif bagi perkembangan industri penerbangan secara signifikan.

“Dampaknya akan sangat terasa. Tidak hanya bagi operator penerbangan, tetapi perusahaan MRO [maintenance repair overhaul] dalam negeri juga bakal lebih kompetitif dibandingkan dengan sebelumnya,” katanya, Rabu (6/4/2016).

Seperti diketahui, pengenaan bea masuk 0% tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 35/PMK.010/2016 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor.

Deregulasi peraturan tersebut merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi jilid VIII. Pemerintah berharap insentif yang diberikan berupa bea masuk 0% tersebut dapat mendukung perkembangan industri penerbangan nasional.

Juliandra mengungkapkan biaya suku cadang yang lebih hemat juga bakal membuat GMF mampu memberikan tarif perawatan pesawat lebih rendah atau kompetitif kepada para maskapai, yakni turun sekitar 12%.

Namun, lanjutnya, keuntungan yang paling besar dari pengenaan bea masuk 0% tersebut justru bagi para maskapai, yakni jangka waktu perawatan pesawat yang bakal lebih pendek ketimbang sebelumnya.

“Jadi barang impor datang itu, masuk ke Custom [Bea Cukai] akan lebih cepat, karena kita tidak terikat lagi dengan perhitungan pajak. Hitungan kami saving waktunya itu, bisa sekitar 1-2 hari paling tinggi, dari sebelumnya 5 hari,” ujarnya.

Dengan pendeknya waktu perawatan, Juliandra menuturkan maskapai akan lebih banyak mendapatkan keuntungan karena operasional pesawat menjadi lebih panjang. Hal ini juga diyakini memudahkan GMF untuk mengincar pasar dunia.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Teknologi Informasi PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Iwan Joeniarto meyakini kebijakan pengenaan bea masuk 0% bagi suku cadang pesawat udara bakal membantu maskapai.

“Pasti Garuda bakal terbantu, terutama terkait dengan cost, dan ini bisa turun dengan cara pembebasan bea masuk. Bagaimanapun, biaya maintenance itu tidak hanya dari labor, tetapi juga dari sparepart,” tuturnya.

Selain terkait biaya, Iwan menilai keuntungan yang didapatkan Garuda Indonesia antara lain meningkatnya tingkat keselamatan bagi para pelanggan. Menurutnya, tingkat keselamatan yang tinggi akan membuat reputasi maskapai di mata pelanggan kian baik.

Pelaku usaha angkutan udara menyambut baik langkah pemerintah untuk membebaskan bea masuk suku cadang angkutan udara sebagai insentif dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Senada, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto menyambut baik mulai diterapkannya bea masuk 0% terhadap komponen pesawat. Menurutnya, usulan tersebut sebenarnya sudah lama diusulkan INACA.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper