Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha: PHK di Jatim Masuki Taraf yang Mengkhawatirkan

Pelaku usaha menyatakan PHK yang berujung kepada lahirnya pengangguran di Jawa Timur sudah sampai taraf yang mengkhawatirkan.
Ribuan buruh berunjuk rasa/Antara
Ribuan buruh berunjuk rasa/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pelaku usaha menyatakan PHK yang berujung kepada lahirnya pengangguran di Jawa Timur sudah sampai taraf yang mengkhawatirkan.

Sekretaris Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim Nur Cahyadi mengatakan banyak aksi PHK tidak tersorot karena dialami perusahaan kecil atau setara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Jawa Timur itu gudangnya PHK,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/4/2016).

Forkas berpendapat pemerintah kerap seolah menutupi fakta tersebut dengan menyebutkan sejumlah fundamental ekonomi Jatim baik termasuk dari sektor ketenagakerjaan. Pengusaha ingin pemerintah memandang dari kacamata yang sama dengan mereka.

PHK tidak hanya merugikan pengusaha maupun menyusahkan karyawan. Pelaku usaha yang ada di sekitar pabrikpun ikut terkena imbas. Ambil contoh saja penyedia akomodasi kos-kosan, di sejumlah daerah keterisian kamar yang ada susut lantaran banyak PHK.

“Dulu bisa 20 kamar terisi sekarang ada yang tingga 12 kamar. Berarti memang ada aksi pengurangan karyawan besar-besaran itu,” kata Nur.

Pengusaha hendak menunjukkan bahwa pemutusan hubungan kerja di Jawat Timur bukan semata isapan jempol melainkan sudah jadi ancaman. Penyebabnya tak lain aksi demonstrasi terus menerus menyuarakan kenaikan upah setiap tahun.

“Coba lihat juga bagaimana kemampuan perusahaan bersangkutan. Demonstrasi boleh tetapi harus dalam batas kewajaran, kami juga ingin karyawan sejahtera kok,” tutur Nur.

Jumlah angkatan kerja di jawa Timur pada Agustus 2015 tercatat 20,27 juta orang. Angka ini lebih besar ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya 20,15 juta orang. Kendati demikian terjadi penurunan angka partisipasi angkatan kerja dari 68,1% menjadi 67,8%.

Keadaan tersebut menunjukkan adanya penurunan proporsi penduduk di atas 15 tahun yang aktif untuk memproduksi barang dan jasa. Hal ini terindikasi dari terjadinya peningkatan porsi penduduk usia mudah 15 – 24 tahun yang melanjutkan sekolah sehingga tidak tergabung dalam angkatan kerja.

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Jawa Timur yang dipublikasikan Bank Indonesia menyatakan dengan jumlah angkatan kerja tersebut, secara nasional Jatim salah satu penyumbang angkatan kerja terbesar.

Jumlah tersebut hanya sedikit di bawah Jawa Barat dengan angkatan kerja 20,5 juta orang pada periode Agustus 2015. Sebanyak 95,5% dari angkatan kerja di Jawa Timur atau sekitar 19,36 juta orang merupakan angkatan kerja yang bekerja, adapun 907.000 lainnya pengangguran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper