Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT menyiapkan teknologi rancang bangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) skala kecil, untuk mendorong ketahanan energi nasional.
Andhika Prastawa, Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT, mengatakan pengembangan PLTP di dalam negeri diproyeksikan dapat mengganti 300 megawatt listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), khususnya di kawasan Indonesia Timur.
“Kami akan menggunakan konsep teknologi Condensing Turbine dan Binary Cycle dengan memanfaatkan komponen dalam negeri. Teknologi ini juga dapat menghemat penggunaan bahan bakar minyak yang digunakan di PLTD,” katanya di Jakarta, Minggu (27/3/2016).
Andhika menuturkan teknologi yang dikembangkan oleh BPPT diperkirakan dapat menghemat Rp1 triliun, karena tidak perlu membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk menghasilkan listrik.
Menurutnya, BPPT telah membangun pilot plant PLTP dengan kapasitas 3 megawatt tipe Condensing Turbine di Lapangan Panas Bumi Kamojang, Jawa Barat, dan PLTP berkapasitas 50 kilo watt tipe Binary Cycle di Lapangan Lahendong, Sulawesi Utara.
Menurutnya, BPPT telah berhasil melakukan rolling test turbin hingga putaran nominal 60.00 rpm pada pembangkit berkapasitas 3 megawatt. Setelah itu, BPPT akan melakukan uji beban dan operasional yang direncanakan selesai tahun ini.
Sementara itu, untuk PLTP yang menggunakan teknologi Binary Cycle BPPT targetkan akan beroperasi pada akhir kuartal II tahun ini.