Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menjanjikan pembangunan jalan lintas parallel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan dengan perbatasan Malaysia sepanjang 1.900 km akan rampung paling lambat pada 2019.
Dalam peresmian jembatan Tayang di Sanggau, Kalimantan Barat, Presiden mengatakan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi keharusan untuk mendorong mobilitas barang dan jasa lebih maksimal.
"Kita sekarang ini tidak Jawa sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah perbatasan," katanya dalam keterangan resmi tim komunikasi presiden, Selasa, (22/3/2016).
Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Jalan tersebut membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan dan melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Adapun, Presiden mengingatkan bahwa tujuan dari berbagai pembangunan infrastruktur adalah untuk menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat. Semua infrastruktur perhubungan diharapkan akan membuat pergerakan barang dan manusia menjadi lebih lancar.
"Dan ujungnya rakyat akan mendapat harga barang dan jasa yang lebih murah,” ujarnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.