Bisnis.com, JAKARTA—Real Estate Indonesia Kalimantan Barat menyangsikan rencana pengembangan kawasan superblock di provinsi tersebut dapat direalisasikan dalam jangka menengah di tengah lemahnya daya beli masyarakat secara umum.
Sekretaris DPD Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Barat Sabar SP Tambunan mengatakan dirinya meragukan rencana PT Tri Kartika, pengembang asal Singapura, yang ingin membangun kawasan superblock di Kabupaten Mempawah dengan total investasi Rp3 triliun di lahan seluas 1.000 hektar.
“Sampai saat ini mereka belum ada komunikasi dengan kita. Kita akan beri banyak masukan karena superblock ini akan banyak sekali tantangannya kalau dibangun di Kalimantan Barat,” katanya melalui sambungan telepon, dikutip Selasa (22/3/2016).
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMD PTSP) Catur B. Sulistyo mengatakan PT Tri Kartika akan melaksanakan pengembangan di Desa Sungai Burung dan Desa Sungai Purun Besar, Kabupaten Mempawah.
Menurutnya, Desa Purun memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan menjadi kawasan real estate. Kawasan itu dinilai berprospek cerah dan strategis karena terletak di antara Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah.
“Sebentar lagi di Sungai Kunyit sebelum Kabupaten Mempawah tahun ini akan dibangun pelabuhan internasional. Itu daya magnet yang membuat mobilitas orang dari Kota Pontianak mau ke Mempawah akan semakin ramai,” tuturnya.
Dia mengatakan, masuknya investasi real estate dari Singapura atau melalui penanaman modal asing menunjukkan trend iklim investasi sedang bergairah di daerah ini.
“Data yang masuk ke kami, Tri Kartika berasal dari Singpura. Itu izinnya langsung dari pemerintah pusat karena kategori Penaman Modal Asing (PMA). Memang, realisasi pembangunan belum dimulai,” katanya.
Sementara itu, REI menilai, meski infratruktur mulai digalakan di wilayah tersebut, potensi pasar Kabupaten Mempawah untuk menyerap produk properti yang dihasilkan masih sangat terbatas. Apalagi, kabupaten tersebut baru dipecah dari Pontianak beberapa tahun lalu.
REI sendiri memproyeksikan pasar yang cukup baik di Kalimantan Barat masih didominasi Kota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya. Oleh karena itu, tuturnya, pengembangan superblock akan lebih memungkinkan dilakukan di kedua wilayah tersebut.
“Seandainya pun masih jalan [proyek superblock], pasar yang akan disasar bukan Mempawah, tetapi di Kabupaten Kubu Raya, karena income per kapita di Mempawah sangat rendah. Di sini agak sulit, sehingga yang bisa eksis itu hanya rumah FLPP,” katanya.