Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUANG KANTOR: Lestari Kirana Tingkatkan Penjualan Kantor Di TB Simatupang

PT Lestari Kirana Persada menargetkan peningkatan okupansi ruang perkantoran GKM Green Tower di kawasan Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dapat mencapai minimal 80% hingga akhir tahun ini
Ilustrasi/Forbes
Ilustrasi/Forbes

Bisnis.com, JAKARTA—PT Lestari Kirana Persada menargetkan peningkatan okupansi ruang perkantoran GKM Green Tower di kawasan Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dapat mencapai minimal 80% hingga akhir tahun ini.

Presiden Direktur PT Lestari Kirana Persada mengatakan, sejak beroperasi akhir tahun 2013 lalu, penjualan ruang perkantoran di GKM Green Tower baru mencapai 60% dari total ruang kantor sebanyak 21.000 m2. Sementara itu, tingkat keterisian hanya sekitar 45%.

Meski begitu, dirinya meyakini tahun ini bisnis perkantoran akan mengalami pemulihan seiring pemulihan perekonomian nasional yang ditopang oleh belanja pemerintah.

“Hingga akhir tahun ini kami optimis bisa mencapai 80%, atau bahkan bisa 90% dengan strategi marketing yang kami jalankan,” katanya.

Dari 40% ruang kantor yang tersisa, dirinya menargetkan masih dapat menjual 10% hingga 20% lagi kepada pasar, sementara sisanya dipertahankan sebagai sumber pendapatan berulang perusahaan.

Dirinya optimis minat terhadap produk perkantoran mereka akan cukup tinggi karena ditunjang oleh sejumlah keunggulan, terutama konsep green building yang mengedepankan efisiensi dan juga kemudahan akses.

GKM Green Tower telah mengantongi sertifikat green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dan BCA Green Mark Singapura. GKM Green Tower berada di lokasi strategis, tidak jauh dari pintu masuk tol JORR dan akses mudah menuju dan dari Bandung, Bekasi, Serpong, Bogor dan BSD.

GKM Green Tower dibangun di atas lahan seluas 5.800 m2 dengan total 20 lantai dan tiga basement. Investasi total proyek ini sekitar US$30 juta. Tahun ini, dirinya siap bersaing dengan penyedia ruang perkantoran lain dengan memberikan harga sewa Rp250.000 per m2/bulan dan harga jual Rp28 juta per m2. Ketika pertama kali dipasarkan di 2011 lalu, harga per meter perseginya baru sekitar Rp19,8 juta.

Saat ini, mayoritas tenan diisi oleh perusahaan minyak dan gas, energi dan teknologi informasi. Dirinya meyakini, semakin banyak perusahaan dari sektor lainnya yang akan mulai menyasar kawasan TB Simatupang, terutama dari infrastruktur dan industri kreatif, seiring komitmen pemerintah di kedua sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper