Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boyong 300 Pengusaha, Belgia Sasar Infrastruktur & Telekomunikasi RI

Presiden Joko Widodo berharap investor Belgia dapat meningkatkan investasinya di sektor strategis Indonesia antara lain infrastruktur, telekomunikasi, industri perfilman, dan bahan baku obat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. /Bisnis.com
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap investor Belgia dapat meningkatkan investasinya di sektor strategis Indonesia antara lain infrastruktur, telekomunikasi, industri perfilman, dan bahan baku obat.

Harapan tersebut diungkapkan Presiden saat menerima Kunjungan Kehormatan Delegasi Kerajaan Belgia di Istana Merdeka, Jakarta. Delegasi Kerajaan Belgia dipimpin oleh Putri Astrid, adik dari Raja Phillipe dari Belgia.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

Sementara itu, Belgia dalam misi ekonominya ke Indonesia membawa 300 pengusaha dan 127 perusahaan. Misi ini merupakan yang terbesar ke Indonesia, yang dilakukan untuk memperkuat hubungan kedua negara.

Presiden Jokowi menyambut baik kedatangan Putri Astrid berserta 300 delegasi dari kalangan bisnis Belgia. Diharapkan kunjungan tersebut dapat mempererat hubungan bilateral, terutama kerjasama di bidang ekonomi.

Pasalnya, Indonesia merupakan basis pintu produksi dan pintu masuk barang-barang Belgia ke Asia Tenggara. "Presiden menyepakati peningkatan hubungan ekonomi terutama di bidang perdagangan dan investasi," kata Menlu Retno usai pertemuan tersebut, Selasa (15/3/2016).

Retno menyebutkan jumlah transaksi perdagangan Indonesia dan Belgia pada tahun lalu mencapai angka US$1,67 miliar, sedangkan angka investasi sekitar US$7 juta.

Menteri mengatakan dalam pertemuaan itu, Presiden Joko Widodo berharap agar terjadi peningkatan hubungan dagang bilateral yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan Belgia.

Menurutnya, peningkatan hubungan ini dapat dilakukan antara lain melalui peningkatan peningkatan interaksi antara komunitas bisnis kedua negara serta perluasan akses pasar bagi produk Indonesia, seperti produk alas kaki, karet, tekstil, elektronik, dan furnitur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper