Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari 2016 bertambah 3,6% menjadi 814.303 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Namun, bila dibandingkan secara month-to-month turun 17,44%.
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman reguler pada Januari 2016 mencapai 740.570, bertambah 2,19%. Adapun WNA yang masuk melalui Pos Lintas Batas tumbuh 2,53% menjadi 35.741 dan WNA pengunjung singkat kurang dari 1 tahun tumbuh 43,82% menjadi 37.992.
Ketua Umum Association of The Indonesia Tours & Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan penurunan jumlah wisman bisa dianalisis dari dari perubahan iklim di negara asal wisman.
Negara-negara di Eropa sejak awal tahun ini sedang musim dingin sehingga banyak calon wisman yang menunda perjalanan mereka.
"Faktor iklim awal tahun di negara asal wisman turut mempengaruhi jumlah wisman yang datang ke Indonesia. Angka awal bulan ini masih di bawah target, semestinya 1 juta kunjungan per bulan agar bisa capai target 12 juta," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (1/3/2016).
Kunjungan wisman memang fluktuatif. Namun, apabila realisasi kunjungan wisman kembali berada di bawah rata-rata pada Februari 2016, pemerintah harus segera melakukan evaluasi.
Sebab, kata dia, hal itu menandakan ada beberapa titik wisata dengan tingkat kunjungan yang di bawah normal. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah kampanye masif yang dilakukan Kementerian Pariwisata sejak akhir tahun lalu.
"Kalau ada titik dengan kunjungan rendah, perlu dikejar agar pada bulan depan posisinya bisa menyamai titik lainnya yang sudah sesuai target."
Pemerintah juga perlu memperbanyak pintu imigrasi agar program bebas visa kunjungan (BVK) bisa memberikan kontribusi maksimal. Pemerintah harus terus meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur terutama bandara untuk mengakselerasi pertumbuhan wisman.
"Bandara harus dibenahi dan perbanyak direct flight. Pelayanan sektoral juga harus diperhatikan."