Bisnis.com, JAKARTA--Polri akan menggelar Operasi Simpatik secara serentak di seluruh Indonesia selama 21 hari, yakni pada 1-21 Maret 2016. Sasasarannya, kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, surat izin mengemudi (SIM), spesifikasi sepeda motor yang tak sesuai aturan, hingga penggunaan helm.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan operasi tersebut tidak akan efektif selama masih ada praktik kotor dalam proses pengajuan SIM.
"Akar masalahnya harus diberantas. Bukan cuma pelaksanaan operasi, tetapi kala pengajuan dan pengambilan SIM," katanya, Minggu (28/2/2016).
Dia mengatakan target untuk menurunkan angka kecelakaan tak hanya menjadi tanggung jawab Polri. Menurutnya, setiap Dishubtrans yang ada di daerah juga punya andil. Dia mencontohkan Dishubkominfo Surakarta turut serta menurunkan angka kecelakaan dan menertibkan pengguna jalan.
Sementara itu, di Belanda butuh dua tahun utk ikut ambil SIM. Selama dua tahun tersebut masyarakat wajib ikut pelatihan mengemudi kendaraan dan tata tertib berlaku libtas yg benar dgn membayar 2.000 Euro (1 euro setara Rp 15.000) setara Rp 30 juta.
"Jika tak lulus, mereka wajib ikut pelatihan lagi. Dapat SIM tidak gampang sehingga mereka benar-benar mengemudi dengan baik," lanjutnya.
Dia menuturkan meski sudah dilaksanakan reformasi, masih ada oknum yang bermain saat pelaksanaan tes atau pengambilan SIM. "Apabila ingin sungguh-sungguh, Polri harus memastikan tidak ada anggota yang mengutip uang warga. Jika memungkinkan, mereka bisa diberi insentif agar tak tergiur untuk korupsi," katanya.