Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan ritel pakaian multinasional asal Swedia, H&M berencana menambah gerai dari 10 toko saat ini menjadi 17 toko sampai akhir tahun.
Helena Helmersson, Global Head of Production H&M menyatakan kedatangannya ke Indonesia dimaksudkan untuk memetakan lebih lanjut mengenai potensial pasar di Indonesia.
“Juga untuk melanjutkan perkembangan bisnis di Indonesia, jadi ekspansi disini adalah untuk soal retail dan fashion,” katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (24/2/2016).
Dalam kesempatannya bertemu Presiden Joko Widodo, Helena mengapresiasi dukungan Presiden Jokowi untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia.
Johanna Brismar Skoog, Duta Besar Swedia untuk Indonesia mengatakan komunitas bisnis dan pemerintah Swedia sangat terkesan dengan arahan pemerintah untuk memudahkan iklim bisnis di Indonesia bagi investor asing.
Selama ini, ada sekitar 80 perusahaan multinasional asal Swedia yang telah beroperasi di Indonesia a.l IKEA, Ericsson, Volvo dan masih banyak lagi.
Sejauh ini, dia mengatakan perusahaan multinasional Swedia memiliki karyawan hingga 20.000 orang di Indonesia, belum dihitung dengan pemroduksi dan supplier perusahaan.
Thomas Lembong, Menteri Perdagangan mengatakan pertemuan antara Presiden Jokowi, H&M dan Dubes Swedia untuk Indonesia diprakarsai oleh Kantor Staf Presiden. Dia mengatakan sektor ritel menjadi sektor yang cukup besar menyumbang penerimaan bagi negara.
"Karena ini industri besar dan sumbanganya terhadap ekspor luar biasa. Menghasilkan ekspor USD 13 miliar pertahun dan menyerap tenaga kerja 2,7 juta tenaga kerja. Dan 98% dari pengadaan H&M di Indonesia tujuannya untuk ekspor," ujarnya.