Bisnis.com, JAKARTA- Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7%.
Diputuskan Deposit Facility (FASBI) menjadi 5% dan Lending Facility menjadi sebesar 7,5%. Selain itu BI juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah sebesar 1% menjadi 6,5% yang berlaku efektif 16 Maret 2016.
Pemerintah juga akan mengupayakan penurunan suku bunga kredit korporasi oleh perbankan menjadi single digit. Saat ini tercatat masih berada pada kisaran 10,5%-11,5%.
“Kami menilai hal tersebut dapat meningkatkan appetite investor terhadap IHSG, akibat spekulasi investor akan terjadinya pertumbuhan ekonomi,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (19/2/2016).
Namun, ujarnya, perlu dicermati dampak yang dapat timbul dari penurunan rate terhadap inflasi dan pertumbuhan impor nonmigas, dapat kembali menyebabkan pelebaran defisit pada transaksi berjalan.
“Kami menilai hal tersebut positif apabila menyebabkan pertumbuhan kredit khususnya pada pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja sebagai indikasi pertumbuhan infrastruktur domestik,” tulis HP Analytics.