Bisnis.com, JAKARTA Asia Pulp Paper meresmikan yayasan baru yang dibentuknya, Belantara sebagai bentuk dukungan pada strategi percepatan konservasi hutan tropis di Indonesia.
Belantara beserta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka), APP, dan pihak lainnya telah merumuskan 10 lanskap prioritas a.l antara lain Senepis, Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB), Kampar Pennisula, Kerumutan, Berbak-Sembilang, Bukit Tiga Puluh, Dangku-Meranti, Padang-Sugihan, Kubu, dan Kutai.
Pendekatan lanskap yang diprakarsai Yayasan Belantara dan APP berperan vital bagi perlindungan kesepuluh lanskap tersebut. Pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan terbesar negara ini, kata Marzuki Usman, anggota Dewan Komisaris Yayasan Belantara pada Kamis (4/2).
Belantara akan menggandeng pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat umum untuk memastikan tercapainya keseimbangan kepentingan industri dan keberlangsungan lingkungan hidup.
Yayasan ini juga bertugas untuk mengelola dana program konservasi yang dijalankan APP di Suamtera dan Kalimantan.
Masyarakat di daerah lanskap itu harus diberdayakan. Mereka harus diberikan penghargaan yang secara ekonomi memungkinkan agar mereka tidak terpinggirkan lagi, kata Kepala Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia Jatna Supriatna yang juga dimandati sebagai Ketua Komisari Yayasan Belantara.