Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Batalkan Rencana Impor Ternak & Produk Ternak "Zonabased"

Pemerintah diminta membatalkan rencana untuk pembukaan impor ternak dan produk ternak dari suatu zona dalam suatu negara karena dapat menimbulkan risiko mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) di dalam negeri.
Peternak memberi pakan sapi potong miliknya di Desa Curug, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (10/8)/Antara
Peternak memberi pakan sapi potong miliknya di Desa Curug, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (10/8)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta membatalkan rencana untuk pembukaan impor ternak dan produk ternak dari suatu zona dalam suatu negara karena dapat menimbulkan risiko mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) di dalam negeri.

Saat ini, undang-undang yang mengatur soal dibukanya impor ternak dan produk ternak dari zona dalam suatu negara (zonabased) yaitu UU No. 41/2014 tentang Peternanakan dan Kesehatan Hewan (PKH) tengah diajukan peninjauan ulang (judicial review) ke Mahkamah Agung.

Di sisi lain, saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi IX pekan lalu, pemerintah menyebut akan menerbitkan peraturan pemerintah (PP) mengenai pemasukan ternak dan produk ternak dari zona (zonabased) tertentu salam suatu negara.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties/OIE) Indonesia telah terbebas dari wabah PMK pada 1990 setelah berjuang lebih dari 100 tahun terbebas dari penyakit tersebut. Indonesia sempat terjangkit PMK pada 1886 karena mengimpor sapi dari India.

Pengamat Peternakan yang juga bekas Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, Sofyan Sudradjat mengatakan daripada membuka peluang masuknya wabah PMK, pemerintah hendaknya membenahi tata niaga daging di dalam negeri yang selama ini menyebabkan harga daging sapi tinggi.

“Prinsipnya negara harus menolak untuk membuka impor dari negara-negara yang belum bebas PMK karena berbahaya bagi peternak lokal. Nilai kerugian ekonominya triliunan dan jangka panjang,” kata Sofyan di Jakarta, Selasa (2/1/2016).

Sofyan mengatakan dari perhitungannya yang diserahkan pada MK sebagai saksi ahli dalam sidang judicial review, kerugian pada tahun pertama kalau Indonesia terjangkit PMK, kerugian ekonomi mencapai Rp14 triliun pada tahun pertama.

Dia menuturkan wabah PMK dapat menjalar via udara hingga jarak mencapai 100 kilometer. Sofyan mencontohkan jika seekor sapi di Bogor terkena PMK, ternak di seluruh Jawa akan terkena PMK dalam waktu dua minggu.

Selain itu, Sofyan mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan harga di tingkat peternak sapi yang kini dinilai telah berada di level sesuai. Saat ini, harga rata-rata bobot hidup di tingkat peternak yaitu Rp30.000-Rp35.000.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper