Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Pabrik Gula Ini Bakal Direvitalisasi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan merevitalisasi empat pabrik gula sebagai bagian dari upaya mendukung rencana swasembada gula pada 2018 mendatang.
Pabrik Gula/Antara
Pabrik Gula/Antara

Bisnis.com, SEMARANG--Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan merevitalisasi empat pabrik gula  sebagai bagian dari upaya mendukung rencana swasembada gula pada 2018 mendatang.

Empat PG yang akan direvitalisasi adalah PG yang terletak di Mojo, Rendeng, Sragi, dan Pangka, yang akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahun ini, PG di Mojo dan Rendeng akan direvitaliasi lebih dahulu, dengan total dana sebesar Rp450 miliar.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya akan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Rajawali Nusantara Indonesia, serta petani untuk mendukung terwujudnya hal tersebut.

"Semua pihak menjadi satu. Kami baru mengatur rencana aksinya. Rencananya, minimal akan direvitalisasi empat pabrik gula (PG) di Jawa Tengah. Harapannya, tentu agar produksi bisa meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/2/2016).

Direktur Utama PTPN XI Dolly P. Pulungan mengatakan pihaknya telah diminta oleh Kementerian BUMN untuk membantu PTPN IX dalam proses pengelolaan delapan PG di Jawa Tengah. PTPN XI sendiri mengelola 16 PG di Jawa Timur.

"Gubernur mendukung program tersebut. Hal ini dilakukan agar PG milik PTPN IX dapat lebih maju, sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksinya. PTPN IX akan didampingi oleh PTPN XI dalam pelaksanaannya sesuai instruksi dari Menteri BUMN," tuturnya.

Kapasitas produksi dari masing-masing pabrik akan ditingkatkan menjadi 4.000 ton, dari sebelumnya sekitar 2.200 ton-2.800 ton. Dengan begitu, tebu yang diperoleh dari petani bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Dolly menuturkan berbagai kendala yang terjadi menyebabkan pabrik yang ada tidak mampu beroperasi dengan maksimal, seperti mesin di pabrik yang terlalu tua dan belum diperbaiki, sistem yang ada belum di-upgrade, serta sistem operasional yang belum efisien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper