Bisnis.com, JAKARTA --Proyek besar pemerintah untuk infrastruktur, target elektrifikasi dan pertumbuhan ekonomi 7% dinilai akan berdampak pada sektor pertambangan dan energi di Tanah Air.
Pengkampanye Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Ki Bagus Hadi Kusuma mengatakan pembangunan infrastruktur, target elektrifikasi 35.000 MW dan pertumbuhan ekonomi 7% menjadi sorotan lembaga tersebut. Dia menuturkan hal itu bisa menyebabkan dampak yang sangat besar bagi sektor pertambangan dan energi di Indonesia.
"Mulai dari peningkatan eksploitasi energi fosil hingga pelonggaran kebijakan terkait investasi dan perizinan tambang dan energi," kata Bagus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Jatam mengkhawatirkan peningkatan eksploitasi dan pelonggaran kebijakan tersebut terhadap keselamatan warga dan lingkungan hidup. Organisasi itu sendiri mengkampanyekan untuk setop penggunaan energi fosil dan beralih ke sektor energi terbarukan.
Jatam mencatat sedikitnya 19 orang meninggal karena kolam bekas tambang batu bara di Kalimantan Timur. Dalam hal ini, mereka mendesak agar pemerintah menindak tegas perusahaan yang lalai tidak melakukan reklamasi tambang.