Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. /Antara
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan menggandeng Toyota Indonesia untuk melaksanakan pelatihan kerja bidang otomotif dan revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK)  di Kupang,  Nusa Tenggara Timur.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Nusa Tenggara Timur.

"Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan pekerja bidang otomotif yang berkompeten dan  berdaya saing tinggi terutama di Indonesia bagian timur," kata Hanif, Kamis (28/1/2016).

Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama (MoU)  antara  Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenaker yang diwakili Dirjen Binalattas Khairul Anwar  dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI) yang diwakili Direktur TMMI Bob Azzam.

Dalam kesempatan tersebut, Hanif  mengatakan  kerjasama ini akan membantu  NTT  membekali sumber daya manusianya dengan kompetensi. Dengan demikian, pengangguran di wilayah Indonesia Timur diharapkan dapat dientaskan dan terserap sebagai tenaga kerja produktif dalam jumlah besar.

Kerjasama Kemenaker dengan Toyota antara lain berupa penyiapan pelatihan instruktur otomotif, bantuan peralatan otomotif, program pelatihan kerja bidang otomotif, manajemen pengelolaan BLK dan alih teknologi otomotif.

Pelatihan, sambung Hanif, kian penting dalam kerangka pasar tunggal Asean. Dia mengakui, peningkatan kualitas SDM tak bisa dikerjakan sendiri oleh Kemenaker. Partisipasi swasta juga dibutuhkan.

Apalagi, jika melihat komposisi angkatan kerja dalam negeri yang didominasi oleh lulusan SD-SMP. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2015 jumlah angkatan kerja Indonesia tercatat sejumlah 122,4 juta orang.

Jumlah ini naik 510.000 orang dari posisi Agustus 2014. Sementara itu dari segi pengangguran, tingkat pengangguran terbuka naik dari 5,91% menjadi 6,18%.

Tahun ini pemerintah kembali mematok target penyerapan tenaga kerja hingga 2 juta orang, tak berubah dari tahun sebelumnya. 

Direktur Jenderal Pembinaan, Penempatan, dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker Heri Sudarmanto mengatakan, untuk mencapai target tersebut pihaknya akan mendorong percepatan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah masif melalui proyek pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper