Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi/myproperty.com.my
Ilustrasi/myproperty.com.my

Bisnis.com, SURABAYA – Perusahaan broker PT Lima Mandiri Propertindo atau Pro/Max tahun ini membidik kenaikan omset mencapai 30% dari pencapaian tahun lalu yakni Rp1,2 triliun seiring dengan banyaknya proyek properti baru yang dikembangkan sejumlah developer besar tahun ini.

Managing Director Pro/Max, Lucky mengatakan meski kondisi ekonomi tahun lalu tidak mengenakkan, tetapi penjualan properti khususnya di pasar primer masih sangat diminati konsumen.

“Banyak yang bilang kalau properti sedang slow, tapi kami buktikan dengan target kami yang hampir tercapai tahun lalu, dan bagi kami itu sudah berhasil,” katanya saat konferensi pers, Selasa (12/1/2016).

Dia mengatakan tahun ini diperkirakan masih banyak masyarakat yang wait and see untuk membeli properti lantaran belum adanya kepastian peraturan pajak properti yang akan ditentukan dari pemerintah.

“Meski begitu kami optimistis target tahun ini bisa tercapai karena untuk orang Surabaya sendiri sebenarnya senang membeli properti. Sekarang ini banyak investor pemula, seperti mahasiswa dan orang yang baru menikah memilih investasi properti dengan harga mulai Rp500 juta sampai Rp1 miliar,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Lucky, banyak proyek baru yang akan ditawarkan kepada konsumen di Jawa Timur. Adapun proyek besar dari pengembang yang akan ditawarkan yakni dari Sinarmas Land, Agung Podomoro Group, dan PP Properti.

“Tahun lalu penjualan properti Sinarmas Land melalui Promax sangat besar karena banyak proyek di Bumi Serpong Damai (BSD) City dan PP Properti lumayan ada tiga proyek apartemennya,” ungkapnya.

Lucky menambahkan untuk mencapai target omzet tahun ini, Promax memiliki startegi pemasaran dengan melakukan recruitment marketing setidaknya ada 50 marketing setiap event.

“Kami juga akan fokus terhadap developer yang ada, karena kami punya prinsip kalau kami sudah pegang developer tersebut, ya harus dipegang terus atau harus tertata rapi jaringannya,” jelasnya.

Promax memperkirakan harga properti terutama properti primer akan mengalami kenaikan harga mencapai 30%-50% tahun ini. Sedangkan untuk pasar sekunder hanya ada kenaikan sekitar 30% bergantung pada lokasi properti tersebut.

“Tahun ini pun, kami akan fokus pada penjualan properti primer karena memang paling banyak dicari oleh konsumen selain harganya masih lebih bisa dijangkau dibandingkan properti sekunder,” imbuh Lucky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper