Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sudah mengantongi 75% dari kebutuhan investasi pembangunan proyek listrik yang nilai totalnya mencapai Rp97 triliun.
Hal itu disampaikan Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said usai menghadiri rapat pembiayaan program kelistrikan dengan sejumlah menteri bidang ekonomi di Kantor Wakil Presiden, Kamis(7/1/2016).
"Tahun 2016 cukup aman karena tadi PLN menghitung butuh Rp97 triliun dan hampir dua per tiga sudah secure,"paparnya.
Dia menyebutkan, perusahaan listrik pelat merah itu memperoleh dana investasi dari ekuitas, pinjaman sindikasi perbankan, dan kerja sama dengan pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP).
Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut, pemerintah dan PLN mengidentifikasi potensi perbankan Indonesia untuk membiayai proyek listrik. Selain itu juga tetap membuka diri pada tawaran dari lembaga keuangan.
Pada pertengahan Desember 2015, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menandatangani perjanjian kredit investasi PLN dengan sindikasi 6 bank nasional.
Keenam bank tersebut antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Exim Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur.
Dalam perjanjian, keenam bank ini akan memberikan plafon kredit sebesar Rp 12 triliun dengan tenor pinjaman selama 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian, termasuk masa tenggang 3 tahun.
Kebutuhan Investasi Listrik Rp97 Triliun, 75% Sudah Aman
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sudah mengantongi 75% dari kebutuhan investasi pembangunan proyek listrik yang nilai totalnya mencapai Rp97 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
56 menit yang lalu
Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi di depan 150 Pengusaha Inggris
13 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
15 jam yang lalu