Bisnis.com, JAKARTA—Mulai 1 Januari 2016, PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo) menambah jumlah dua pelayanan direct call lagi atau pengapalan langsung ke negara tujuan ekspor/impor yakni untuk tujuan Korea dan Jepang.
Doso Agung, Direktur Utama Pelindo IV, menyatakan penambahan tujuan direct call tersebut mengingat sebagian besar cargo ekspor Indonesia Timur adalah ke China, Korea dan Jepang.
“Dengan penambahan rute, diharapkan akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia Timur ke
China, Korea dan Jepang yang merupakan negara dengan tingkat ekonomi terbesar di kawasan Asia Pasifik,” ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (05/01).
Berbagai pihak menyambut baik upaya perusahaan mengagas direct call ke Hongkong, Korea dan Jepang yang telah dilaksanakan sejak 5 Desember lalu.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yassin Limpo menyatakan bahwa direct call merupakan obsesinya sejak lama, dan akhirnya telah dapat diwujudkan baru-baru ini.
Gubernur Sulsel yang juga Ketua APPSI (Asosiasi Gubernur se Indonesia) juga menyatakan bahwa dengan direct call telah merubah peta logistik nasional, di mana semua cargo ekspor/ impor dari Indonesia Timur sebelumnya dilakukan melalui Jakarta/Surabaya via Singapore atau Tanjung Pelepas, dan kini dapat langsung dari Makassar ke nagara tujuan Hongkong, Korea dan Jepang tanpa double handling.
Dirut Pelindo IV juga menyatakan Pelindo 4 juga telah memberlakuan ujicoba multiport tarif per 1 Januari 2016. “Uji coba multiport tarif hingga hari keempat ini berjalan lancar belum menemui kendala yang berarti, kalaupun ada kendala kami akan terus melakukan evaluasi untuk penyempurnaan,” ujarnya.
Lebih lanjut dinyatakannya bahwa dengan inovasi multiport tarif yang diberlakukan bersamaan dengan dimulainya MEA 2016 (Masyarakat Ekonomi Asean), dia berkeyakinan akan mampu meningkatkan ekspor Indonesia Timur tiga kali lipat pada Multiport tarif (Tarif kepelabuhanan berdasarkan efisiensi perhitungan tarif di beberapa pelabuhan).
Selain itu, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi logistic cost yang ada di masing-masing pelabuhan pengumpul di lingkungan Pelindo IV dengan tujuan ekspor melalui pelabuhan Makassar.
Menurutnya, besaran multiport tarif di berlakukan berdasarkan zona pelabuhan di KTI (terbagi 4 zona). “Hal ini [multiport tarif] setara dengan pengurangan 20% sampai 30% tarif yang berlaku sekarang.”
Adapun, tarif ini meliputi biaya tambat, dermaga dan stevedoring, di luar atau tidak termasuk biaya buruh yang merupakan faktor di luar Pelindo IV.