Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asmindo Minta Pemerintah Jaga Pasar Mebel Lokal

Pelaku industri permebelan minta pemerintah mesti membantu menjaga pasar lokal dari produk-produk impor melalui kebijakan yang mengutamakan produk lokal hingga penguatan struktur industri.
Pengrajin mengecat kursi dari bahan baku rotan di sebuah industri kecil di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat. /Antara
Pengrajin mengecat kursi dari bahan baku rotan di sebuah industri kecil di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri permebelan minta pemerintah membantu menjaga pasar lokal dari produk-produk impor melalui kebijakan yang mengutamakan produk lokal hingga penguatan struktur industri.

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Lisman Sumardjani menjelaskan bahwa pada dasarnya produsen nasional sudah mampu memproduksi produk berkualitas tinggi dengan sasaran ekspor. Hanya saja, pasar lokal untuk sasaran menengah bawah masih tetap sulit bersaing dengan produk murah asal China.

“Kalau (konsumen) menengah bawah biasanya ada lokal, atau China. Kalau mau murah ya memang produk China. Kita memang berat kalau saingannya dengan produk China,” ujarnya pada Bisnis, Senin (28/12/2015).

Dia mengatakan bahwa pemerintah bisa turut andil dengan membuat kebijakan yang mewajibkan kementerian, lembaga, BUMN dan fasilitas publik untuk menggunakan produk furnitur dalam negeri. Menurutnya, endorsement seperti yang saat ini dilakukan oleh beberapa kementerian belum mampu untuk mendorong penggunaan produk mebel lokal.

“Pasar kita memang besar. Dengan penduduk 250 juta orang, taruhlah ada 40 juta KK [kepala keluarga] yang estimasinya beli furnitur 10 tahun sekali. Artinya bisa ada 4 juta KK yang dibeli tiap tahun. 4 juta set itu banyak sekali. Jadi memang pemerintah harus memikirkan dalam negeri,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa perbaikan dalam struktur industri diperlukan agar tercipta daya saing yang kuat. Menurutnya, meskipun produsen bisa membuat produk dengan kualitas tinggi, harga yang terlampau mahal akan membuat konsumen berpikir ulang.

“Kalau pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, ingin membela kepentingan furnitur, itu bisa melalui perbaikan infrastruktur, logistik, bantuan mesin dan bunga bank. Jadi bagaimana produk kita bagus dari sisi desain dan material, tapi harganya tetap murah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper