Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menyatakan siap menghadapi persaingan dengan negara produsen lain yang dinilai semakin tinggi pada tahun depan seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Musthofa mengatakan pihaknya tengah menyusun langkah agar mampu berdaya saing dan menjaga pasar yang selama ini dipegang.
“Tantangan ke depan harga komoditas masih akan rendah, harga energi juga rendah sehingga pesaing bisa memproduksi dengan harga pokok produksi yang murah , ini tantangan bagi kita,” katanya di sela peringatan HUT Pusri ke-56 tahun di Palembang, Rabu (23/12).
Dia mengatakan pesaing yang perlu diwaspadai adalah China karena hingga kini negara itu sudah bisa mengekspor 6 juta ton pupuk.
Menurut Musthofa, salah satu kesiapan daya saing perseroan adalah melakukan efisiensi di segala lini, baik dari operasional pabrik hingga biaya umum.
Tak hanya itu, dia melanjutkan, pihaknya juga bakal mengatur pasar ekspor yang selama ini menjadi tujuan pemasaran Pusri.
“Kami harus pintar setup market karena harus menyesuaikan dengan kemampuan pengiriman yang mengandalkan kedalaman Sungai Musi,” katanya.
Dia mengatakan pihaknya masih akan mengandalkan ekspor ke negara regional, seperti Myanmar, Thailand dan Filipina.
Musthofa menambahkan perseroan belum mau memperluas pasar ke Amerika karena mempertimbangkan jarak yang bisa membuat ekspor tersebut malah tidak kompetitif.
“Kami belum ke negara jauh karena hambatan ukuran kapal yang datang itu kecil sehingga biaya jadi mahal kalau jauh,” paparnya.
Meski industri pupuk bakal dipenuhi tantangan persaingan dengan produsen negara lain, namun Musthofa mengemukakan, produsen nasional masih bisa berdaya saing karena memiliki sejumlah keuntungan.
“Salah satunya kita punya pabrik di sini, sudah menguasai jaringan distribusi sehingga overall cost sampai petani mudah-mudahan bisa lebih kompetitif dibanding pakai produk impor,” ujarnya.
Ini Langkah Pusri Hadapi Persaingan MEA
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menyatakan siap menghadapi persaingan dengan negara produsen lain yang dinilai semakin tinggi pada tahun depan seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu