Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) siap meluncurkan prototype bus trolly sebagai salah satu moda transportasi masal alternatif nonbahan bakar pada 2016.
Kepala Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Erzi Agson Gani mengatakan pengembangan teknologi alternatif bagi transportasi yang dikembangkan oleh BPPT ini siap mengaspal tahun depan.
"Saat ini masih dalam uji coba di Serpong, pengerjaannya sudah sejak 2013 namun ada masalah di biaya. Baru bisa diluncurkan tahun depan," ujarnya di Auditorium BPPT, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Erzi menjelaskan BPPT meminimalkan penggunaan baterai litium dalam pengembangan teknologi transportasi alternatif. Karena menurutnya, mobil listrik yang kerap di gembar-gemborkan menjadi mobil nasional yang ramah lingkungan ini tidak cocok diproduksi masal di Indonesia.
"Kita tidak ingin kembangkan mobil listrik karena masalahnya baterai di Indonesia, teknologinya belum mature. Selain itu, mobil listrik juga harganya dua kali lipat. Tidak cocok diimplementasikan di Indonesia secara komersial. Kalau di luar [negeri] mobil listrik diberi subsidi, di Indonesia tidak. Jadi tidak ada yang mau beli," ungkapnya.
Selain itu, pendekatan yang dilakukan BPPT dalam pengembangan teknologi transportasi di Indonesia tidak akan terpaku pada pengembangan kendaraan pribadi seperti mobil listrik.
"Maka pendekatan kita ke mobil angkutan umum masal dan untuk meminimalisasi penggunaan baterai. Keluarlah ide bus troli," tuturnya.
Erzi menjelaskan, teknologi yang akan digunakan nantinya adalah pemasangan Kwh meter di sepanjang jalur busway yang saat ini telah ada di Ibu Kota.
"Tapi bus troli ini nanti juga akan tetap kita pasangi baterai untuk emergency kalau tiba-tiba listrik padam, bus masih bisa jalan dengan baterai. Penggunaan baterai disini hanya 10% sampai 20% saja," terangnya.
Munculnya teknologi transportasi alternatif ini, dikatakan Erzi telah didukung penuh oleh perusahaan listrik negara (PLN) sebagai penyedia listrik.
"Listrik sudah siap untuk suport. Itilahnya PLN create market juga karena biasanya mereka jual hanya ke rumah-rumah, sekarang mau jual untuk sistem transportasi," katanya.
Untuk melakukan uji coba bus trolly ini, menurut Erzi tempat yang paling potensial adalah di jalur bus transjakarta koridor satu, dengan rute Blok M hingga Kota.