Bisnis.com, PEKANBARU—Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu yang mengelola Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) enggan melakukan eksplorasi mencari sumur yang baru.
General Maneger BOB PT BSP-Pertamina Hulu Susanto B Nugroho mengatakan BOB BSP- Pertamina Hulu tidak melakukan eksplorasi mencari sumur yang baru untuk menghemat biaya operasional di tengah harga minyak dunia terus mengalami penurunan harga.
“Kami tidak melakukan eksplorasi. Namun, berhasil produktif. Hal ini akan tetap kita lakukan untuk tahun mendatang,” katanya, Ahad (20/12/2015).
Hingga akhir November, total produksi Blok CPP mencapai level 14.000 barrel per day (bpd) atau melampaui target 12.700 bpd, meski hal itu tidak dilakukan. BOB BSP-Pertamina Hulu hanya memaksimalkan 268 sumur yang ada.
Menajemen juga melakukan berbagai penghematan, seperti mengganti peralatan operasional yang lebih ekonomis. Meski melakukan penghematan, Susanto menegaskan manejemen tidak akan mengurangi karyawan.
BOB BPS-Pertamina juga masih melakukan hal yang sama, untuk tahun depan. Mereka akan mengoptimalkan sumur yang ada dan belum ingin mengesplorasi. “Kami targetkan produksi pada level 12.300 bpd untuk tahun 2016," ucapnya.
Penurunan produksi alami berhasil ditekan menjadi 7%. Susanto mengungkapkan, penurunan produksi alamai sempat dikhawatirkan mencapai 20%. BOB BSP-Pertamina mengoptimalkan sistem "secondary recovery" pada pompa di sumur minyak yang ada dengan teknologi injeksi air (water flooding) untuk meningkatkan produksi.
Meski melibihi target, Susanto mengakui tahun 2015 ini merupakan tahun yang sulit bagi BOB BSP-Pertamina menyusul melorotnya harga minyak dunia.
Pemerintah mempercayai BOB BSP-Pertamina untuk mengelola Blok CPP pada 6 Agustus 2002 hingga 2022. Sebelumnya, Blok CPP dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia yang pernah mencapai 99.000 bpd saat zaman keemasannya pada tahun 1984.