Bisnis.com, JAKARTA—Penurunan harga minyak mentah dunia yang saat ini berkisar US$35 per barel berpotensi menurunkan pasokan bahan baku industri kimia yakni nafta, mengingat operasional kilang menjadi tidak ekonomis.
Budi Susanto Sadiman, Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas), mengatakan dalam dua pekan ke depan harga bahan baku industri kimia diprediksi turun, namun, hanya berlangsung jangka pendek.
“Harga produk polimer sekarang masih US$1.200, akhir tahun kemungkinan akan turun, namun bersifat temporer. Pasalnya harga minyak mentah di bawah US$50 per barel menyebabkan kilang tidak ekonomis untuk produksi bahan baku kimia,” tuturnya kepada Bisnis.com, Kamis (17/12/2015).
Ketika nilai keekonomian kilang minyak turun, sejumlah kilang pemasok nafta akan menghentikan produksi, akibatnya harga jual nafta di pasar naik. Selain itu, harga minyak mentah di bawah US$40 per barel menjadikan investasi kilang minyak tidak menarik.
Dia memperkirakan selama harga minyak masih rendah, pendirian kilang baru penghasil nafta akan ditunda. Pasalnya, Internal Rate of Return (IRR) atau indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi tidak akan tercapai.
Data Platts Global Petrochemical Index (PGPI) menunjukkan pasar petrokimia global pada Oktober 2015 mencapai US$3 triliun. Adapun rata-rata harga produk petrokimia pada periode ini hanya US$785 per ton, anjlok 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan US$1.324 per ton.
“Harga Benzene naik 4% pada Oktober. Ekspor Benzena dari Korea pada periode ini turun 30%, akibatnya mengurangi pasokan global dan mendorong penguatan harga hulu minyak mentah dan nafta. Harga minyak mentah naik 2% dan nafta 3%,” ujar Jim Foster, Kepala Analisis Petrokimia dan Pertanian Platts.
Berdasarkan hasil riset, harga produk Olefin month on month seperti Etilena naik US$6 per ton menjadi US$767 per ton dibandingkan September 2015. Sementara Propilena yang dapat dibuat oleh kilang maupun cracker turun 5% menjadi US$533 per ton.
Adapun harga Politetilena global naik 1% menjadi US$1.252 per ton dan Polipropilena turun 3% menjadi US$1.114 per ton dibandingkan September. Sementara harga seluruh produk Aromatik pada periode laporan mengalami kenaikan.
Harga Benzene mengalami kenaikan paling besar yakni 4% menjadi US$612 per ton dari sebelumnya US$586 per ton. Adapun harga Toluena naik 2% menjadi US$621 per ton dan produk Aromatik akhir yakni Paraxylene naik 1% menjadi US$773 per ton.