Bisnis.com, KULON PROGO - Pengrajin serat alam Desa Salamrejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menambah jumlah produksi kerajinan untuk persediaan libur sekolah, Natal dan Tahun Baru 2016 karena mengalami kesulitan bahan baku.
Pemilik Tukiyo Handycraft Salamrejo, Tukiyo mengatakan pihaknya menolak banyak permintaan dari perdagang di sekitar Kota Yogyakarta dan dari daerah lain.
"Kami tidak menambah stok kerajinan. Sebenarnya pesanan sangat banyak dan kami menolak pesanan karena bahan baku susah dan harga bahan baku naik," kata Tukiyo, Jumat (18/12/2015).
Dia mengatakan dirinya kewalahan memenuhi permintaan dari eksportir hingga pedagang dari Bali, Jakarta, dan Bandung.
"Kami setiap bulan mendapatkan pesanan antara 1.200 hingga 1.500 pieces. Tapi, hanya mampu memproduksi antara 75% dan 80%," katanya.
"Kami kewalahan memenuhi pesanan tas atau kerajinan serat alam setiap bulannya," katanya.
Pengrajin serat alam lain, di Desa Salamrejo, Wartini mengatakan, dirinya mengalami kesulitan mengakses modal di bank. Rencananya, modal tersebut untuk memperbesar usahanya dan menambah stok bahan baku dan kerajinan.
"Kami mendapat catatan merah dari bank karena sering telat membayar angsuran. Hal ini membuat saya kesulitan mengakses modal dari perbankkan," katanya.
Dia mengatakan permintaan kerajinan dari pedagang dari luar kota sangat tinggi. Tapi karena kesulitan modal, dirinya tidak dapat menambah jumlah produksi.
"Kami hanya melayani permintaan yang sudah membayar 30% dari nilai pesanan. Uang tersebut untuk modal bahan baku dan membayar karyawan," kata dia.
Meski kesulitan modal, dia mengatakan dirinya tetap melakukan inovasi kerajinan serat alam supaya tetap digamari konsumen. Ia tetap mempertahankan kualitas bahan baku dan produknya.
"Kami menyadari keterbatasan modal ini membuat produksi tidak banyak. Untuk itu, kami menekankan pada kualitas produk dan inovasi produk yang digemari di pasaran," kata Wartini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

9 menit yang lalu
Kata JP Morgan soal Tantangan Saham BBNI dan BMRI pada Juli 2025

24 menit yang lalu
Intip Target ACWA Power yang Suntik Danantara dan Pertamina Rp162 Triliun
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

50 detik yang lalu
CSIS: RI Tak Perlu Reaktif Hadapi Ancaman Tarif Trump untuk BRICS

19 menit yang lalu
1 Juta Sarjana Menganggur, Menaker: Itu Tantangan Kita

49 menit yang lalu
BP Haji Pastikan Tak Ada Pemangkasan Kuota Haji pada 2026
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
