Bisnis.com, BANDUNG — Kementerian Perindustrian menjelaskan nilai investasi pengembangan industri perkeretaapian yang sangat besar dengan pasar yang terbatas di dalam negeri harus diintervensi oleh pemerintah.
I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, mengatakan lambatnya pembangunan trayek kereta api di Indonesia juga menjadi salah satu penyebab industri kereta api nasional lambat berkembang.
“Investasi industripenunjang kereta api itu mahal, sementara pasarnya terbatas dan pembangunannya di Indonesia selalu terkendala pembebasan lahan. Oleh karena itu, pemerintah harus hadir dalam pengembangan industri melalui research and development,” tuturnya Jumat (11/12/2015).
Saat ini, lanjutnya, ketergantungan komponen impor pada industri kereta api sangat tinggi, dibutuhkan koordinasi kuat antara seluruh stakeholder untuk mengembangkan industri penunjang, sehingga kandungan impor dalam kereta yang dibangun oleh PT INKA dapat dikurangi.
Menurutnya, untuk membangun industri komponen kereta api tidak harus mendirikan perusahaan baru, namun, industri yang telah maju saat ini seperti otomotif juga dapat membangun sejumlah spare part yang dibutuhkan.
Kendati impor komponen kereta api tidak mungkin dikurangi hingga 100%, lanjutnya, yang lebih utama Indonesia mampu menguasai teknologi desain dan pengembangan kereta secara utuh.