Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN: Formula Tarif Listrik Energi Terbarukan Belum Diatur

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan formula tarif listrik yang sedang dibahas pemerintah mengenai tarif listrik dari energi terbarukan yang belum diatur.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir
Direktur Utama PLN Sofyan Basir

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan formula tarif listrik yang sedang dibahas pemerintah mengenai tarif listrik dari energi terbarukan yang belum diatur.

"Sedang akan diputuskan pemerintah, Permen 03/2015 tetap fosil ada, yang ini energi terbarukan," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Ia menuturkan yang dapat didiskusikan dalam formula tersebut di antaranya mengenai subsidi untuk listrik dari energi terbarukan. "Itu harus ada badan penyangga untuk subsidi itu, kalau nanti sudah besar 23%, kalau sekarang masih kecil," tutur dia.

Saat ini, ujar Sofyan, penggunaan listrik dari energi terbarukan sehingga subsidinya masih bisa ditanggung PLN, sedangkan jika penggunaannya mencapai 23% nasional, maka komponen biaya perlu disiasati dengan formula untuk mengetahui selisih harga tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan pemerintah akan mencari solusi formula kenaikan tarif listrik yang pasti setiap tahunnya.

"Kalau bahan bakar energi sudah ada Permen 03/2015, formula energi baru. kalau yang energi konvensional tidak ada masalah, untuk energi baru, nanti kita carikan jalan solusinya," tutur dia.

Ia menuturkan hal tersebut dapat menjadi insentif untuk investor karena pertimbangan risiko.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengusulkan formulasi kenaikan tarif listrik yang pasti setiap tahunnya agar menjadi insentif menarik untuk investor pembangkit listrik.

Menurutnya, selama ini belum ada ketentuan pasti terkait variabel-variabel yang dimasukkan ke dalam formulasi kenaikan tarif listrik per periode sehingga membuat investor ragu-ragu untuk menanamkan modal karena tidak ada hitungan pasti tentang profitabilitasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper