Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jonan Akui Gagal Penuhi Standar Keselamatan Transportasi Udara

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui, bahwa pihaknya gagal memenuhi standar keselamatan di sektor transportasi udara tahun ini.
Cuaca buruk ganggu proses evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501/Reuters
Cuaca buruk ganggu proses evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui, bahwa pihaknya gagal memenuhi standar keselamatan  di sektor transportasi udara tahun ini. 

Jonan memberi penilaian di bawah tujuh bagi masalah safety  untuk penangangan perhubungan udara di kementeriannya.

"Tahun ini yang gagal dalam skala 0-7, itu di bawah 7. Kalau di bawah 0, saya enggak sekolah. Itu satu, safety failed, terutama di udara," kata Jonan saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2015 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (7/12/2015). 

Jonan mengeritik kedekatan hubungan antara kementerian dan operator penerbangan yang kadang membingungkannya. Untuk masalah ini, dia membeberkan contoh-contoh tersebut kepada Presiden dan meminta referensi mengenai penanganan kinerja PNS dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

Merujuk laporan KNKT soal kecelakaan QZ8501, Jonan mencontohkan harusnya KNKT mencantumkan dua pihak jika kesalahan fatal terkait mengenai perawatan.

"Kalau salah satu yang dirilis KNKT itu. Bapak koreksi saya kalau salah, itu tentang maintenance. Kalau tentang maintenance itu yang kena ya dua, satu airline dan satu inspektur," tegasnya.

Kendati tinggal 23 hari lagi, Jonan menuntut agar tahun ini semua perbaikan program layanan dan keamanan bandar udara harus diselesaikan.

Menurutnya, ada dua hal penting yang harus diperhatikan yakni dari segi pelayanan dan keamanan bandar udara. Dia masih menemukan bandara yang memiliki x-ray, tetapi airside-nya tidak ada pagarnya.

“Semua bandara yang dioperasikan harus airside-nya steril dan x-ray untuk kargo untuk penumpang dan sebagainya harus ada. Kalau nggak jalan gimana?," ungkapnya. 

Bebas Tugas

Tidak tanggung-tanggung, Jonan akan membebastugaskan anak buahnya jika tidak bisa menyelesaikan masalah ini.

Terkait safety, dia menjelaskan Kemenhub sangat serius.  Tahun depan, RAPBN Kemenhub mencapai Rp48 triliun. Dari nilai tersebut, 25% diperuntukan untuk menunjang keselamatan dan keamanan. 

"Itu besar sekali. [Sementara itu] Untuk peningkatan kapasitas 50% dan peningkatan layanan Rp4 triliun," paparnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan, skor untuk penilaian keselamatan dari International Civil Aviation Organization (ICAO) telah mencapai 70% dari sebelumnya yang hanya 45%. Sementara itu, nilai keamanan dari ICAO sudah mencapai 94,92%.

Bahkan, Suprasetyo mengatakan awal tahun depan, ICAO dan Federation Aviation Administration (FAA) akan datang untuk melihat pelaksanaan audit penerbangan udara di Tanah Air. 

“Tinggal melihat di lapangan kayak apa pelaksanaannya. Incident dan accident -ya kejadian aja, tapi yang penting pemerintahnya berbuat apa kan terhadap incident accident itu. Apa dikasih sanksi atau enggak?,” ungkapnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper