Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut tahun 2015 sebagai tahun yang berat bagi perekonomian global dan Indonesia.
Kendati demikian, dia tak menyebut tahun 2015 sebagai krisis keuangan global.
"Tahun 2015 memang enggak bisa dibilang krisis keuangan global tapi yang pasti ini tahun yang berat bagi perekonomian global dan Indonesia," ujarnya dalam acara Investor Gathering 2015 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Senin (7/12/2015).
Ada sejumlah faktor yang membuat tahun 2015 menjadi berat bagi perekonomian global dan dunia.
Pertama, rencana kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Federal Reserve (The Fed) yang telah disampaikan sejak 2013 tetapi baru dimungkinkan terealisasi pada pertengahan Desember 2015.
"Kenapa karena soal Fed rate akan naik sudah terjadi dari 2013, sudah diprice-in di pasar mata uang berbagai negara tetapi kemungkinan besar kenaikannya kemungkinan baru Desember 2015," kata Bambang.
Namun, pada tahun ini ekonomi China mengalami pertumbuhan paling rendah yakni diperkirakan di bawah 7%.
Ketiga, harga komoditas yang menurun sudah terjadi sejak 2012 tetapi tahun ini harga komoditas mengalami koreksi tajam dan berada dititik terendah.
"Belum lagi, harga minyak turun yang sejak 2014, bottomnya paling rendah 2015. Jadi 2015, kurang cerah bagi ekonomi global dan dampaknya ke ekonomi kita," tutur Bambang.