Bisnis.com, REDELONG , Aceh - Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Aceh, melakukan pemetaan lahan dan pengecekan lapangan untuk mendeteksi peluang investasi berbasis sektor perkebunan di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bener Meriah Ahmad Ready mengatakan pengecekan akan dilakukan di dua kecamatan yaitu Syiah Utama dan Kec. Mesidah dengan potensi lahan untuk perkebunan tebu mencapai 50.000 hektare.
"Kalau potensinya itu ada sampai 50.000 hektare. Akan kita lakukan pengecekan lapangan untuk melihat apakah kontur dan agroklimaknya cocok dikembangkan perkebunan tebu. Lalu akan kita hitung potensi pengembangan di masa depan," kata Ahmad di Bener Meriah, Kamis (3/12/2015).
Ahmad mengatakan pemetaan dan pengecekan lapangan dilakukan untuk memfasilitasi investor yang berminat membangun pabrik gula terintegrasi kebun. Untuk itu, tim Kementan akan mengambil sampel tanah dan diperiksa kecocokannya untuk ditanami komoditas tebu.
Ahmad mengatakan pemerintah daerah Bener Meriah menginginkan keberadaan pabrik gula di kabupaten tersebut untuk menjamin pasokan gula dengan harga yang lebih terjangkau. Selama ini gula konsumsi didatangkan dari provinsi lain.
"Ke depan kami ingin swasembada gula. Saat ini harga gula putih [gula konsumsi] di pasar sampai Rp16.000 per kilogram," kata Ahmad. Adapun, harga gula di pasar pulau Jawa berkisar Rp9.000 per kg.
Ahmad mengaku beberapa kali ada investor yang menyatakan berminat untuk menggarap lahan di Bener Meriah untuk membangun pabrik gula terintegrasi kebun, namun mereka tidak kunjung meralisasikan niat tersebut.
Padahal, Ahmad mengaku pasar di Aceh terbuka lebar karena selama ini kebutuhan belum dapat dipenuhi sendiri, sementara luas lahan yang dimiliki amat potensial untuk pengembangan inti-plasma perkebunan tebu.
Dia menjamin keamanan dan kenyamanan investor dalam menjalankan bisnisnya di Bener Meriah dan jika lahan yang tersedia cocok, pemerintah berkomitmen membantu pengajuan status penggunaan untuk usaha.
Bener Meriah pun telah mengembangkan kebun tebu rakyat dengan luas sekitar 2.000 hektar namun karena tidak memiliki pabrik gula Kristal putih, seluruh produksi tebu diolah menjadi gula merah oleh Unit Pengolahan Hasil Kelompok Tani Kabupaten Bener Meriah.
Sementara itu, Anggota Tim Upaya Khusus (Upsus) Percepatan Investasi Pertanian Kementan, Mudatsir mengatakan untuk dapat menarik investor, pemerintah daerah setidaknya harus membereskan dua hal utama yaitu pasokan listrik dan infrastruktur jalan.