Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah tak akan sanggup mengejar kekurangan target penerimaan pajak 2015 yang melebihi Rp400 triliun dalam sisa waktu satu bulan terakhir ini.
Hingga saat ini, realisasi penerimaan pajak masih di kisaran Rp865 triliun atau 66% dari target dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara-Perubahan (APBNP) yang sebesar Rp1.294 triliun.
Menurut dia, pemerintah hanya memiliki dua solusi untuk menanggulangi kurangnya penerimaan pajak tahun ini, yakni mengurangi pengeluaran atau menambah utang negara.
“Hari ini pajak masih kekurangan Rp439 triliun sesuai target, dan kita terbuka saja bahwa tak mungkin Desember itu pendapatan pajak [capai] Rp400 triliun,” katanya dalam Indonesia Economic Outlook 2016, Selasa (1/12/2015).
Jika memilih solusi mengurangi belanja, jelasnya, pemerintah hanya bisa melakukan efisiensi anggaran pembangunan karena tak mungkin mengurangi belanja pegawai. Efisiensi dana pembangunan menjadi kesulitan lain karena berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Biasanya yang dibintangi adalah anggaran pembangunan, maka terjadilah masalah di growth [pertumbuhan ekonomi]. Maka dari awal kita perlu [mengencangkan] ikat pinggang mengurangi pengeluaran yang tidak penting,”paparnya.
Dalam pemberitaan Bisnis, Direktur Jenderal Pajak Sigit Pambudi memperkirakan penerimaan pajak akan meleset Rp160 triliun di bawah target Rp1.294 triliun.
Seminar terkait pandangan ekonomi 2016 itu juga dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.