Bisnis.com, JAKARTA—Pollux Properties, salah satu pengembang properti yang telah berpengalaman mengembangkan properti di Indonesia dan Singapura, kini kembali melebarkan sayapnya dengan memperkenalkan salah satu proyek masterpiece di Kota Batam.
Proyek ini dibangun melalui kerja sama dengan Presiden RI ke-3, yakni Bacharuddin Jusuf Habibie dengan nama Meisterstadt.
Habibie menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara terkaya peringkat ke-7 versi The Country Masterplan Development pada tahun 2030. Dengan demikian, dirinya menyakini jika Kota Batam akan semakin berkembang.
“Hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup besar, karena Batam merupakan pusat perdagangan bebas antar Asia Tenggara,” tuturnya melalui siaran pers, Sabtu (28/11/2015).
Meisterstadt merupakan sebuah superblok yang menghadirkan konsep kota dalam kota. Pada lahan seluas 9 hektare, perusahaan mengembangan 8 tower yang mencakup apartemen, kondotel, hotel, mall, pertokoan, perkantoran, dan rumah sakit.
Pada penjualan tahap pertama, Pollux menawarkan dua tower apartemen berkapasitas 1.573 unit. Ada dua tipe yang dipasarkan, yakni 1 kamar tidur dan 2 kamar tidur. Kemudian, penjualan disusul dengan 128 unit ruko. Adapun pengembangannya direncakan mulai pada pertengahan 2016.
General Manager Marketing Pollux Properties Indonesia Arum Pusparani mengatakan, Batam memiliki lokasi yang strategis serta menjadi pelabuhan dari pusat perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara.
Saat ini pemerintah juga membebaskan Kota Batam dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan cukai hingga tujuh puluh tahun kedepan.
“Dengan begitu, kami sangat yakin nilai investasi pada Meisterstadt akan berkembang sangat pesat,” tandasnya.
General Manager Operational Meisterstadt Yosef Eduardus menambahkan, Meisterstadt mempunyai lokasi yang sangat dekat dengan Hang Nadim International Airport, Batam Center Ferry Terminal dan Kota Nagoya. Dia mengklaim bangunan ini berpotensi menjadi ikon baru bagi Batam, karena ketinggiannya mencapai 400 meter.