Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia berhasil mempertahankan posisi menjadi Anggota Dewan International Maritime Organization dengan kategori C pada 2015-2017 dalam IMO Assembly di London, Inggris.
Dalam situs Sekretaris Kabinet dipaparkan, posisi tersebut diharapkan Indonesia akan semakin memperkuat posisi tawar Indonesia di dunia internasional terkait dengan isu kemaritiman. Hal itu sesuai dengan prioritas pembangunan Indonesia yakni yang akan menjadi poros maritim dunia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di persimpangan dua samudera, Pasifik dan Hindia serta dua benua, Asia dan Australia secara geografis terletak pada rute pelayaran internasional yang strategis. Selain itu, paparnya, merupakan pintu gerbang perekonomian global.
"Indonesia pun berkomitmen dalam memenuhi standar IMO terkait keamanan, terutama faktor sumber daya manusia. Salah satunya adalah dengan berpartisipasi aktif dalam pelatihan dan edukasi maritim," katanya dalam situs tersebut, Sabtu (28/11/2015).
Dia menuturkan target untuk masuk kategori B, berdasarkan besarnya industri perhubungan laut, akan dilakukan pada 2017. Jonan memaparkan pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan kemaritiman.
“Proyek Tol Laut, merupakan salah satu bentuk dukungan konkret pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” katanya.
SIDANG IMO: Indonesia Perkuat Posisi soal Kemaritiman Global
Indonesia berhasil mempertahankan posisi menjadi Anggota Dewan International Maritime Organization dengan kategori C pada 2015-2017 dalam IMO Assembly di London, Inggris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Rekomendasi dan Sentimen Seputar Saham Harita Nickel (NCKL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
43 menit yang lalu
Bos BI Waspadai Perang Tarif Dagang Usai Trump jadi Presiden AS
12 jam yang lalu