Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Pasar Global, BI Dorong UMKM Beorientasi Ekspor

Bank Indonesia mendorong produk usaha mikro kecil dan menengah dalam negeri dapat berorientasi ekspor, supaya bisa berdaya saing dengan gempuran produk impor menjelang pasar bebas Asean.
Sepatu produksi Langkat yang dipamerkan di Lapangan Merdeka, Medan
Sepatu produksi Langkat yang dipamerkan di Lapangan Merdeka, Medan

Bisnis.com, SEMARANG—Bank Indonesia mendorong produk usaha mikro kecil dan menengah dalam negeri dapat berorientasi ekspor, supaya bisa berdaya saing dengan gempuran produk impor menjelang pasar bebas Asean.

Yunita Resmi Sari, Direktur Pengembangan UMKM BI, mengatakan produk UMKM Indonesia yang berorientasi masuk pasar global terbilang hanya 14,1% atau sangat tertinggal jauh dengan negara tetangga seperti Malaysia yang menembus angka 28,1%, Thailand 34,7% dan Filipina 33,4%.

Untuk produk UMKM yang telah ekspor, posisi Indonesia hanya di bawah Vietnam yakni 16,8%. Padahal, ujar Yunita, ditilik dari kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto mencapai 59,1% dengan serapan tenaga kerja mendekati angka 60 juta.

Dia mengakui UMKM memainkan peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dari data BI, UMKM mendominasi unit usaha di Indonesia (99.99% dari total unit usaha sebanyak 56,5 juta). Dari angka itu, skala usaha mikro mendominasi unit usaha.

Pangsa pembiayaan perbankan kepada UMKM per September 2015 sebesar 19,1%, dengan jumlah total debitur (pendekatan rekening kredit) UMKM sebanyak 11,6 juta. Sementara, nilai pembiayaan UMKM mayoritas disalurkan kepada usaha menengah (49,2%).

Yunita membeberkan sumber permodalan UMKM selain berasal dari modal sendiri adalah dari pinjaman perbankan. Di samping itu, masih banyak yang belum mendapat akses ke lembaga keuangan, walaupun indeks keuangan inklusif Indonesia 2014 telah membaik.

“Akses pembiayaan bukan satu-satunya permasalahan. Yang perlu kita tingkatkan produktivitas, pengembangan produk yang akhirnya meningkatkan access to market UMKM pada pasar global,” ujarnya disela-sela Seminar Nasional UMKM, di Semarang, Kamis (26/11/2015).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini pemasaran produk lintas daerah dan negara bagi pelaku UMKM harus memanfaatkan media online.

Dia mengungkapkan masih banyak pelaku UMKM yang belum familiar dengan internet guna meningkatkan usahanya masing-masing. Rata-rata masih berorientasi untuk meningkatkan profit dan melupakan bagaimana mengembangkan usaha.

“Solusi UMKM sekarang ini adalah harus online, karena borderless. Setiap saat bisa upload. Seperti Kadin punya GetAsean.Com itu bisa dipakai untuk memasarkan produk karena bekerja sama dengan mereka yang ada di Asean. Maka ini contoh yang kita coba upgradeke pelaku UMKM,” kata Ganjar.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper