Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASURANSI PERTANIAN: Hortikultura Butuh Jaminan Investasi

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat mendorong pemerintah memberikan jaminan investasi bagi sektor pertanian terutama hortikultura.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat mendorong pemerintah memberikan jaminan investasi bagi sektor pertanian terutama hortikultura.

Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja menilai selama ini investor sudah banyak yang melirik sektor hortikultura, namun sejumlah persoalan belum bisa ditangani membuat pemilik modal masih menahannya.

"Dampaknya investasi di sektor hortikultura masih relatif rendah dibandingkan sektor lainnya, karena masih menemui banyak kendala antara lain masalah lahan, infrastruktur, kebijakan daerah, dan keamanan berinvestasi," katanya, Senin (23/11/2015).

Oleh karena itu, diperlukan regulasi jaminan investasi pada sektor hortikultura agar investor dengan leluasa menanamkan modalnya tanpa beban.

"Tanpa investasi, daya saing komoditas hortikultura akan sulit, karena sektor ini membutuhkan permodalan agar hasilnya bisa berkembang," ujarnya.

Dia menjelaskan pemerintah tinggal memperluas jaminan salah satunya cakupan asuransi pertanian bagi sektor hortikultura, sebagai pintu awal untuk menarik investor.

Apabila berhasil, lanjutnya, pemerintah perlu menerbitkan regulasi lain untuk memperkuat kepercayaan investor.

"Sekarang asuransi pertanian hanya berlaku untuk komoditas padi. Seharusnya pemerintah memperluas asuransi ini ke sektor hortikultura," tegasnya.

Entang menjelaskan potensi investasi pertanian tidak terbatas pada subsektor primer (on farm), tetapi juga sektor hulu, hilir, dan penunjang. 

Selain itu, pemerintah perlu memperkuat komitmen untuk pengembangan hortikultura. "Jika pemerintah masih berpikir untuk mengedepankan padi, jagung, dan kedelai maka hortikultura sulit berkembang," ujarnya.

Komitmen tersebut harus diwujudkan dengan politik anggaran yang besar bagi sektor hortikultura, yang selama ini masih relatif rendah. "Ini harus ditopang politik anggaran dari APBN serta APBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.

Kepala Bidang Produksi Hortikultura Diperta Jabar Obas Firmansyah mengatakan selama ini komoditas hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran di Jabar kontribusinya cukup signifikan bagi nasional.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper