Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Bogor Ring Road: Perubahan Jalur Dipercepat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera memproses permintaan perubahan penetapan lokasi (Panlok) rencana pembangunan jalan tol Bogor Ring Road Seksi II B dan III.
Pembangunan jalan tol./JIBI-Nurul Hidayat
Pembangunan jalan tol./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera memproses permintaan perubahan penetapan lokasi (Panlok) rencana pembangunan jalan tol Bogor Ring Road Seksi II B dan III.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan  pihak PT Marga Sarana Jabar sebagai pengelola tol tersebut sudah menyampaikan secara resmi perubahan Panlok Seksi II B dan III dari awalnya Kedung Halang-Yasmin menjadi Kedung Halang-Parung lalu Simpang Yasmin-Dramaga menjadi Simpang Yasmin-Salabenda. “Kami segera  merespon permintaan perubahan panlok ini,” katanya pada Bisnis.com, Minggu (22/11/2015).

Surat Perintah Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) seksi II B dan III dijanjikan diproses dalam satu pekan jika persyaratan dari pihak pengelola sudah lengkap. Karena itu, Iwa meminta meski pihaknya siap memproses, korporasi harus memastikan kelengkapannya. “Di kita mudah, tiga hari selesai. Kami berkomitmen,” ujarnya.

Menurutnya, jika Panlok sudah disetujui maka perusahaan gabungan PT Jasa Marga, CMNP dan BUMD PT Jasa Sarana tersebut segera memproses pembangunan BRR seksi II B dari Kedung Badak-Parung. Namun karena tol ini oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor dianggap vital maka desain seksi III diminta diubah agar lalu lintas orang dan barang lebih optimal.

Berubahnya trase dari Simpang Yasmin ke Salabenda yang nantinya akan terhubung dengan tol Depok-Antasari dinilai sangat menguntungkan. Baik bagi pemecahan solusi kemacetan di Bogor juga bagi pemasukan pengelola. “Payback period-nya jadi lebih cepat, kalau ke Dramaga lama, jadi perubahan panlok ini bisa dimengerti,” ujarnya,

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Hendro Atmodjo mengatakan permintaan perubahan SP2LP ini seiring rencana pihaknya melanjutkan pembangunan Seksi II B dari Kedungbadak-Parung sepanjang 2,47 kilometer pada pertengahan 2016 mendatang. “Proyek ini didukung sekali oleh Pemkot Bogor, dari mulai pemindahan utilitas sampai pembebasan lahan, tidak ada masalah,” katanya.

Hendro mengaku rencana pembangunan fisik seksi II B dijadwalkan akan dikerjakan pada Juni 2016, namun Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono sudah meminta agar dipercepat sejak Maret karena tol ini masuk dalam target pemerintah menambah panjang jalan tol. “2017 bisa operasi, dari target 18 bulan jadi 14 bulan karena ini memakai teknologi elevated,” katanya.

Terkait perubahan SP2LP seksi III dari Yasmin-Darmaga ke Salabenda sepanjang 5,34 kilometer menurutnya datang dari usulan Wali Kota Bogor Bima Aria dan Bupati Bogor Nurhayati di mana beban kendaraan yang masuk ke Jalan Pajajaran, Kota Bogor sudah terlalu jenuh. “Nantinya Salabenda digabung ke Depok-Antasari hingga menjadi Jagorawi II,” ujarnya.

Sementara jika trase masih tidak berubah ke Darmaga maka tol tersebut sulit berkembang memenuhi kebutuhan pengguna jalan. Perubahan ini menurutnya sudah diusulkan pula ke Dirjen Bina Marga dan mendapat persetujuan secara prinsip. “Darmaga lama, jadi dikembangkan ke arah Parung jadi kami minta perubahan panlok Simpang Yasmin-Darmaga ke Pemprov Jabar,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper