Bisnis.com, TANGERANG—Penjualan barang dari Provinsi Banten ke luar negeri via Bandara Soekarno-Hatta selama Januari – September 2015 maupun khusus pada bulan kesembilan saja mengalami penurunan secara year on year.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan kumulatif ekspor sejak awal tahun sampai dengan September tahun ini nilainya turun US$1,98 juta (y-o-y). Dengan kata lain selama Januari – September silam ekspor bernilai US$149,81 juta hilir mudik via Soekarno-Hatta.
“[Tahun lalu lebih besar] senilai US$149,94 juta melalui Soekarno-Hatta,” ujarnya seperti dikutip data BPS Banten, Senin (16/11/2015).
Penurunan juga berlaku untuk kinerja ekspor bulanan sebesar US$1,99 juta pada September dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan kesembilan ekspor via Soekarno-Hatta tercatat US$15,05, padahal pada Agustus sempat mencapai US$17,04 juta.
“Peran ekspor via Soekarno-Hatta terhadap total ekspor nonmigas Banten 2,17%,” ucap Suhaimi mengacu kepada periode Januari – September 2015.
PT Angkasa Pura II (Persero) mengakui bisnis pengangkutan barang tergolong usaha yang sangat strategis, termasuk pengiriman barang melalui angkutan udara atau kargo. Perseroan pengelola Soekarno-Hatta ini mengoperasikan terminal kargo sejak 2007.
Angkasa Pura II melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kargo di bandara-bandara yang dikelola, seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat menampung peningkatan volume transaksi.