Bisnis.com, BANDUNG—PT Dirgantara Indonesia (Persero) meyakini dapat melalui serangkaian tes dan sertifikasi kelayakan terbang bagi pesawat N219 yang saat ini telah siap di-roll-out untuk bisa first flight paling lambat pada Agustus tahun depan.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso mengatakan pihaknya mengupayakan mengejar waktu tersebut yang bertepatan dengan ulang tahun (ultah) yang ke-40 perseroannya.
“Prosesnya masih banyak dan panjang, tetapi target kami [pesawat N29] bisa terbang pada peringatan ultah PT DI,” katanya selepas acara syukuran pencapaian validasi rekayasa rancang bangun struktur N219 di Bandung, Kamis (12/11).
Sejumlah tes yang harus dilalui pesawat produksi dalam negeri ini, di antaranya verifikasi desain, tes kekuatan sayap pesawat, ground test, hingga pembuatan simulator pesawat untuk uji coba bagi pilot.
Dalam melalui serangkaian tahapan produksi hingga pesawat berkapasitas 19 penumpang itu berbentuk utuh, Budi menyatakan seluruh tenaga produksi mengambil pelajaran dari pembuatan pesawat N250 saat masa B.J.Habibie masih ada di PT DI.
“Banyak yang kami pelajari dari N250. Kami perbaiki metodenya. Prosesnya harus benar agar pesawat ini nantinya tidak hanya prototype, tetapi benar-benar bisa langsung diproduksi massal,” ujarnya.
Menurut dia, tahapan tersulit dalam proses produksi N219 yaitu assembly di bagian badan pesawat. “Komponennya banyak, komponennya kecil-kecil. Butuh waktu sekitar 1,5 bulan untuk jadi. Mesin dan avionic sudah siap. Tinggal keyakinan kita.”