Bisnis.com, WONOGIRI - Pemerintah memperkuat pengembangan ekonomi kerakyatan atau ekonomi daerah di seluruh Indonesia dalam rangka mendorong perekonomian nasional.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengapresiasi kegiatan ekonomi kerakyatan yang berada di daerah Wonogiri, Jawa Tengah.
Pasalnya, masyarakat di daerah Wonogiri terutama yang berada di desa Manjung, desa Wonokerto, dan desa Wonoharjo melakukan penanaman bibit pohon Sengon.
Kayu Sengon menjadi bahan baku funiture, barecore dan plywood atau wood working yang diolah oleh PT Nagabhuana Aneka Piranti dan bahkan di ekspor ke China, Jepang, Taiwan dan Eropa.
"Kedatangan saya ke Wonigiri sangat spesial. Bapak Ibu pernah mendengar pemerintah berusaha mengatasi perlambatan ekonnomi, salah satunya pemberdayaan UMKM dan ditindaklanjutin oleh Kemekeu melalui Indonesia Eximbank dengan bantuan usaha kecil untuk ekspor," ujarnya saat kunjungan kerja di PTNagabhuana Aneka Piranti, Wonogiri, Kamis (12/11/2015).
Kementerian keuangan melalui Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah memberikan bentuk dukungan dalam ekonomi kerakyatan di desa Wonogiri.
Dukungan tersebut dalam bentuk pinjaman senilai Rp198 miliar kepada PT Nagabhuana Aneka Piranti dari 2013 hingga 2015.
Pemerintah pun juga bersama dengan PT Nagabhuana Aneka Piranti akan memberikan bibit pohon Sengon sebanyak 1 juta benih pada 2016 untuk masyarakat di Wonogiri.
Tahun ini, PT Nagabhuana Aneka Piranti memberikan benih bibit kepada masyarakat di Wonogiri sebanyak 135.000 hingga 150.000.
Bambang berharap kerja sama antara pihak pengusaha dan masyarakat setempat ini dapat berkesinambungan dalam pemberian benih yang kemudian di tanam oleh masyarakat.
"Perusahaan bisa mengekspor kayu kualitas terbaik ini karena bapak ibu menyediakan bahan baku berupa pohon Sengon. Ini jasa bapak ibu untuk bantu ekonomi Indonesia dengan menyediakan bahan baku yang kalau diolah dan dieskpor luar negeri ini akan mendatangkam devisa bagi Indonesia. Para petani di sini juga pahlawan devisa sehingga harusnya bapak ibu bangga," ucapnya.
Menurutnya, ekonomi kerakyatan yang terjadi di Wonogiri ini dapat menjadi contoh ke daerah lain yang ada di Jawa Tengah dan bahkan dari Sabang hingga Merauke.
"Inilah model penggembangan ekonomi daerah dan bisa terjadi dari Sabang hingga Merauke. Ekonomi daerah yang dari hulunya yakni petani, perhutanan, pengolahan, pengrajinan kayu, hingga ekspor dilakukan di daerah bersama dengan masyarakat daerah," kata Bambang.
Dia menuturkan pada masa lalu, Wonogiri terkenal dengan daerah kering, tandus, dan miskin.
Namun, hal itu sekarang berbeda karena bersama dengan PT Nagabhuana Aneka Piranti dan pemerintah daerah berhasil membuktikan Wonogiri bisa mengeskpor olahan kayu Sangon dan didukung oleh para petani Wonogiri.
Indonesia Eximbank atau LPEI menyatakan akan berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan ekonomi daerah.
"Olahan kayu Sengon ini bisa menjadi produk unggulan dari Wonogiri. Jadi Wonigiri sekarang mempunyai produk unggulan yakni kayu Sengon yang berkualitas ekspor. Saya sangat mendukung apabila masyarakat desa ini juga membangun bisnis yang berbasis limbah dari Sengon," tutur Bambang