Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan adanya pengiriman impor beras dari Vietnam melalui sejumlah pelabuhan di Indonesia.
Dia menegaskan impor beras dilakukan demi menjaga harga bahan pokok di tengah minimnya pasokan beras nasional. Menurut dia, data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ada saat ini sulit dipertanggungjawabkan.
"Ini demi menjaga harga beras jangan naik, karena data BPS itu susah dipertanggungjawabkan," ujarnya, Rabu (11/11/2015).
Data BPS memang mengklaim adanya surplus beras nasional. Faktanya, pasokan yang ada saat ini belum memenuhi kebutuhan cadangan nasional.
Menurut dia, pemerintah tak anti terhadap impor beras. Dia menegaskan program swasembada pangan yang selama ini dijanjikan dalam nawacitapun ditargetkan baru berlangsung dalam tiga tahun ke depan, bukan tahun ini.
Hal terpenting yang harus diprioritaskan pemerintah saat ini ialah menyiapkan cadangan nasional dalam jumlah yang cukup di tengah cuaca kering yang melanda nusantara dan mengancam panen.
"Ini demi rakyat, bukan demi hanya satu orang untuk menjaga citra, tidak!," sambungnya.
Berdasarkan laporan Antara, sekitar 4.800 ton beras impor dari Vietnam masuk ke Provinsi Sulawesi Utara. Dalam kesempatan berbeda, wilayah Merauke juga akan mendapat ribuan ton kiriman impor beras dari Vietnam dan Thailand.