Bisnis.com, JAKARTA - Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia pada kuartal III/2015 mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer.
Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada kuartal III/2015 yang tumbuh sebesar 0,99% (q-t-q) atau 5,46% (y-o-y).
"Indeks Harga Properti Residensial lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat 1,38% (q-t-q) atau 5,95% (y-o-y)," tulis Bank Indonesia yang dikutip Bisnis.com, Rabu (11/11/2015).
Perlambatan pertumbuhan harga terjadi pada semua tipe rumah dengan perlambatan terbesar terjadi pada rumah tipe kecil sebesar 1,02%.
"Melambatnya kenaikan harga diperkirakan masih akan berlanjut pada kuartal IV-2015," tulis siaran resmi itu.
Perlambatan kinerja properti juga tercermin dari pertumbuhan penjualan properti residensial pada kuartal III/2015 yang sebesar 7,66% (q-t-q), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 10,84% (q-t-q).
"Perlambatan penjualan terutama terjadi pada rumah tipe besar. Perkembangan ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah [KPR]."
