Bisnis.com, TANGERANG—Selama September tahun ini ekspor di Banten mengalami penurunan 5,85% dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi US$706,27 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year) ekspor juga turun sebesar 15,72%.
“Penurunan ekspor ini terutama disebabkan ekspor nonmigas yang susut 5,50% begitu juga migas turun 94,19%,” ucapnya mengutip data BPS Banten, Senin (9/11/2015).
Selain year on year yang turun, kumulatif nilai ekspor Januari – September (y-o-y) juga menciut. BPS mencatat sampai dengan bulan ke sembilan tahun ini ekspor tercatat US$6,87 miliar. Nilai ini turun 10,03% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$7,64 miliar.
Selama bulan ke sembilan, imbuh Suhaimi, perkembangan ekspor baik migas maupun nonmigas sejalan dengan pergerakan volumenya. Perkembangan ekspor migas dan nonmigas dua bulan silam diduga terkait pelemahan ekonomi global yang secara umum menurunkan permintaan barang.
“Hal itu bisa dilihat dari tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ucapnya.
BPS mengaku sukar memprediksi realisasi ekspor migas dan nonmigas selama Oktober. Alasannya, pelemahan perekonomian global belum usai. Kondisi ini membuat harga komoditas di pasar perdagangan internasional cenderung flluktuatif ditambah nilai tukar rupiah terus melemah.
