Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jababeka Raih Pendapatan Rp 2,28 Triliun Per September 2015

Perusahaan pengembang skala kota PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan sebesar Rp2,283 triliun per 30 September 2015.nn
Jababeka/skyscrapercity.com
Jababeka/skyscrapercity.com

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan pengembang skala kota PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan sebesar Rp2,283 triliun per 30 September 2015.

Pendapatan ini setara dengan kenaikan sebesar 11% dari periode yang sama pada 2014. Pertumbuhan pendapatan berasal dari kinerja pilar infrastruktur yang tumbuh sebesar 17% secara tahunan (year on year/yoy).

Sedangkan pendapatan pilar real estate atau land development sedikit menurun, dengan kontribusi sebesar Rp795 miliar, dibandingkan Rp807 milyar pada periode yang sama pada tahun lalu. Di sisi lain, bidang leisure & hospitality tumbuh 69% menjadi Rp 80miliar per September 2015.

Pendapatan berulang/recurring revenue yang diperoleh KIJA dari jasa layanan yang berhubungan dengan infrastruktur (pembangkit listrik, air, dan dry port) berkontribusi sebesar 62% terhadap total pendapatan konsolidasi perseroan selama periode 9 bulan 2015, dibandingkan 58% pada periode yang sama tahun 2014.

Pertumbuhan pada pilar infrastruktur ini merupakan penyebab utama penurunan marjin laba kotor konsolidasi menjadi 43% per September 2015, dibandingkan 45% pada tahun sebelumnya.

“Meski memberikan pendapatan stabil dan arus kas yang terukur bagi perseroan, pendapatan dari pilar infrastruktur mempunyai marjin laba kotor yang lebih rendah dibandingkan pilar real estat/land development,” tulis siaran pers seperti dikutip Bisnis.com, Senin (9/11/2015).

KIJA membukukan laba bersih sebesar Rp71 miliar pada September 2015, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 sebesar Rp381 miliar.  Penurunan laba bersih terutama disebabkan rugi selisih kurs yang berkisar Rp320 miliar pada 2015 dibandingkan dengan Rp2 miliar pada 2014.

Rugi selisih kurs adalah jumlah selisih bersih dari laba selisih kurs aktivitas operasi perusahaan dan laba nilai pasar atas kontrak lindung nilai terhadap rugi selisih kurs akibat revaluasi atas aktivitas pendanaan (pinjaman dalam mata uang dolar AS) sebesar Rp593 miliar.

Saat ini, KIJA telah melakukan lindung nilai berupa call spread sebesar US$200 juta dengan rata-rata bawah sebesar Rp13.014 dan rata rata spread Rp1.950 setara dengan rata-rata atas sebesar Rp14.964.

Sebagai gambaran, sampai dengan September 2015 Rupiah telah terdepresiasi sebesar 20%, dan upaya lindung nilai ini telah terbukti mengurangi efek dari fluktuasi mata uang sampai dengan batas tertentu.

Pada periode Januari-September 2015 EBITDA perseroan juga naik 11% menjadi Rp935 miliar, dibandingkan dengan Rp841 miliar pada periode yang sama pada 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper