Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mendorong industri pelumas dalam negeri, Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi integrasi rantai pasok antara sektor hulu (upstream) dan hilir (downstream) atau antara bahan baku berupa lube base oil dengan produk pelumas di dalam negeri.
”Upaya tersebut juga untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan atas produk pelumas di masa mendatang,” kata Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Harjanto pada acara Peresmian Pabrik Pelumas Shell di Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda Center, Bekasi, Kamis (5/11/2015).
Saat ini, terdapat lebih dari 20 pabrik pelumas atau Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Indonesia dengan kapasitas keseluruhan mencapai 1,8 juta KL per tahun dan omzet mencapai Rp 7 triliun.
Sementara itu, potensi pasar di dalam negeri hanya sebesar 850 ribu KL per tahun sehingga ada kapasitas produksi yang tidak terutilisasi mencapai 47%.
Namun, salah satu sektor yang terus menunjukkan peningkatan kinerja dan pertumbuhan yang cukup signifikan adalah industri pelumas. Sektor ini terus berkontribusi dalam mendukung industri alat angkut (darat, laut dan udara), pertumbuhan industri manufaktur, serta peningkatan pembangunan fasilitas infrastruktur.