Bisnis.com, JAKARTA Perum Bulog tengah menjajaki kerjasama dengan pihak swasta untuk dapat mengimpor sapi bakalan alias sapi untuk digemukkan sesuai mandat pemerintah.
Dengan terlibat mengimpor sapi, Bulog diharapkan dapat lebih berperan dalam menjaga harga daging di dalam negeri.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, mengatakan saat ini pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) yang isinya akan secara eksplisit menegaskan Perum Bulog untuk dapat menjaga stok tujuh komoditas pangan, termasuk sapi atau daging.
Dalam waktu dekat, kami akan mencari pihak ketiga untuk dapat bekerjasama agar Bulog dapat mengimpor sapi bakalan. Ini merupakan alternatif yang kami tempuh dalam jangka pendek yaitu membangun kemitraan dengan swasta, jelas Wahyu saat dihubungi Bisnis, Rabu (4/11/2015).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan bahwa Perum Bulog dalam jangka panjang akan dilibatkan untuk mengimpor sapi bakalan demi menjaga laju kenaikan harga. Selama ini, harga daging di dalam negeri dinilai masih cukup tinggi.
Keputusan tersebut ditempuh pemerintah setelah harga daging sempat melonjak saat bulan Ramadan ke level Rp42.000 per kilogram berat hidup, dari harga rata-rata saat keadaan normal yaitu Rp38.000.
Selain itu, pemerintah pun tengah menyiapkan Bulog untuk menjadi penyangga stok 7 komoditas pangan yaitu padi, jagung, kedelai, cabai merah, bawang merah, gula, dan daging.
Dengan memperkuat peran Bulog, harga komoditas pangan di dalam negeri diharapkan bisa terjaga.