Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah berencana berunding dengan PT ASI Pudjiastuti Geosurvey milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk penggunaan teknologi Light Detection and Ranging (Lidar) dalam rangka menyusun peta topografi areal gambut di Tanah Air.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pemerintah akan segera membuat peta lahan gambut yang menggambarkan kedalaman gambut di bawah permukaan tanah. Peta tersebut akan dijadikan dasar untuk membuat zonasi gambut yang terdiri dari gambut lindung dan gambut budidaya.
"Menggunakan teknologi Lidar dari Amerika. Bu Susi [Menteri Kelautan dan Perikanan] punya tuh," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/11/2015).
Teknologi Lidar merupakan teknologi baru untuk akuisisi data spasial dengan kepadatan dan akurasi yang tinggi untuk data topografi. Sistem Lidar pada dasarnya terdiri dari komponen laser scanning unit, the position and orientation system (POS), the integration of differential GPS (DGPS) and inertial measurement unit (IMU), and the controller unit.
Sistem ini telah terintegrasi dengan kamera digital dan / atau kamera video yang dapat memberikan gambar digital yang digunakan untuk proses klasifikasi objek. Citra yang dihasilkan radar Lidar berupa peta 3 dimensi dan data non-spasial seperti biomassa, vegetasi, prediksi kesehatan dan usia vegetasi.
Teknologi ini juga mampu menghasilkan peta topografi dengan skala 1:1000, 1:2000, bahkan lebih kecil dari itu.
Menurut Siti, salah satu perusahaan milik Menteri KKP Susi Pudjiastuti menjalankan jasa geosurvei menggunakan teknologi Lidar. Perusahaan yang dimaksud adalah PT ASI Pudjiastuti Geosurvey yang didirikan Susi pada 2009.
Pemerintah pun berencana untuk berunding dengan Susi terkait penggunaan teknologi Lidar milik perusahaan yang berurusan dengan layanan Airborne Lidar dan Citra Digital itu.
"Lidar itu bisa lakukan mapping. Nanti Pak Luhut [Menko Polhukam] yang juru runding dengan Bu Susi," pungkasnya.