Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mensesneg: Indonesia Bisa Belajar Tangani Gambut pada Finlandia

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan Indonesia bisa belajar dari Finlandia dalam penanganan lahan gambut karena negara itu sepertiganya terdiri dari lahan gambut.
Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9)./Antara
Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan Indonesia bisa belajar dari Finlandia dalam penanganan lahan gambut karena negara itu sepertiganya terdiri dari lahan gambut.

"Finlandia itu juga punya banyak lahan gambut, kita ingin menangani lahan gambut yang unik ini dengan baik," kata Pratikno di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Dia menyebutkan negara dengan lahan gambut tidak hanya Indonesia saja tetapi banyak lainnya seperti Finlandia dan Kanada. "Banyak negara yang berhasil mengelola lahan gambut. Kita harus perbaiki itu bagaimana tata kelola lahan gambut ke depan," katanya.

Ketika ditanya apakah pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Finlandia beserta Ny Jenny Haukio, Selasa sore, akan membahas pengelolaan lahan gambut, Pratikno mengatakan tidak ada agenda membahas itu.

"Itu pertemuan bilateral. Saya hanya ingin mengatakan bahwa gambut bukan masalah kita saja, banyak negara lain yang punya dan mereka berhasil menanganinya. Kita juga harus berhasil," katanya.

Sementara itu mengenai dugaan adanya rekayasa dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan suku Anak Dalam di Jambi, Pratikno mengatakan Kemensos yang lebih tahu mengenai pertemuan itu.

"Suku anak dalam itu kan kelompoknya berbeda-beda atau bervariasi, memang ada yang tinggal di rumah, ada yang dalam proses mencoba tetapi ada juga yang terus nomaden jadi variasinya sangat berbeda," katanya.

Menurut Mensesneg, yang jelas Presiden Jokowi ingin mendengar aspirasi dari masyarakat adat dan suku-suku terpencil di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper